Badau (Antara Kalbar) - Sejumlah proyek skala besar yang bersumber dari APBN kini semakin marak di perbatasan Indonesia - Malaysia salah satunya di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, kata Camat Badau Didik Widiyanto.
Menurut Didik di Badau, Senin, sebagian dari proyek tersebut akan berlangsung selama beberapa tahun kedepan diantaranya pembangunan infrastruktur pemukiman seperti air bersih dan jalan lingkungan.
Kemudian pembangunan infrastruktur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu, dan pelebaran jalan poros dari Kecamatan Batang Lupar - Kecamatan Badau, pembangunan air bersih dan pembangunan WC, serta pembangunan IPAL dan sejumlah pembangunan lainnya.
"Jadi saat ini daerah perbatasan sedang dibangun, dan akan dijadikan beranda negara yang sebenarnya,yang mungkin selama ini masih tertinggal dari negara tetangga, Insya Allah kedepan daerah perbatasan lebih maju dan berkembang," ungkap Didik.
Dijelaskan Didik, untuk pelaksana proyek pembangunan tersebut oleh kontraktor nasional dari BUMN salah satunya yaitu PT Pembangunan Pemukiman Tbk (PT PP). "Harapan kita pelaksanaan proyek pembangunan di perbatasan tepat sasaran dan kualitas pekerjaan terjamin, sehingga dapat dirasakan masyarakat manfaatnya," tegas Didik.
Sementara itu salah satu perwakilan PT PP, Indra Riski menyampaikan dalam pelaksanaan proyek pembangunan di perbatasan pihaknya belum mengalami kendala.
Sedangkan kegiatan fisik sudah berjalan sekitar 14 persen di lapangan, yaitu pembangunan pengembangan pemukiman seperti air bersih, IPAL dan jalan lingkungan di sekitar kecamatan Badau.
"Kegiatan kami sudah berjalan tiga bulan dan batas pekerjaan sampai September 2017, Alhamdulillah pekerjaan sementara ini masih berjalan lancar yang juga didukung oleh masyarakat," jelas Indra.
Dikatakan Indra dalam pelaksanaan proyek pembangunan menggunakan material lokal. Rencananya untuk jalan lingkungan di beberapa titik di Kecamatan Badau sepanjang 9 kilometer. ***4***
(T.KR-TFT/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Menurut Didik di Badau, Senin, sebagian dari proyek tersebut akan berlangsung selama beberapa tahun kedepan diantaranya pembangunan infrastruktur pemukiman seperti air bersih dan jalan lingkungan.
Kemudian pembangunan infrastruktur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu, dan pelebaran jalan poros dari Kecamatan Batang Lupar - Kecamatan Badau, pembangunan air bersih dan pembangunan WC, serta pembangunan IPAL dan sejumlah pembangunan lainnya.
"Jadi saat ini daerah perbatasan sedang dibangun, dan akan dijadikan beranda negara yang sebenarnya,yang mungkin selama ini masih tertinggal dari negara tetangga, Insya Allah kedepan daerah perbatasan lebih maju dan berkembang," ungkap Didik.
Dijelaskan Didik, untuk pelaksana proyek pembangunan tersebut oleh kontraktor nasional dari BUMN salah satunya yaitu PT Pembangunan Pemukiman Tbk (PT PP). "Harapan kita pelaksanaan proyek pembangunan di perbatasan tepat sasaran dan kualitas pekerjaan terjamin, sehingga dapat dirasakan masyarakat manfaatnya," tegas Didik.
Sementara itu salah satu perwakilan PT PP, Indra Riski menyampaikan dalam pelaksanaan proyek pembangunan di perbatasan pihaknya belum mengalami kendala.
Sedangkan kegiatan fisik sudah berjalan sekitar 14 persen di lapangan, yaitu pembangunan pengembangan pemukiman seperti air bersih, IPAL dan jalan lingkungan di sekitar kecamatan Badau.
"Kegiatan kami sudah berjalan tiga bulan dan batas pekerjaan sampai September 2017, Alhamdulillah pekerjaan sementara ini masih berjalan lancar yang juga didukung oleh masyarakat," jelas Indra.
Dikatakan Indra dalam pelaksanaan proyek pembangunan menggunakan material lokal. Rencananya untuk jalan lingkungan di beberapa titik di Kecamatan Badau sepanjang 9 kilometer. ***4***
(T.KR-TFT/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016