Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat siap membantu perluasan pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah ini, untuk meningkatkan omzet para pelaku usaha menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

"Saat ini paling penting diperhatikan adalah akses pasar, mengingat apabila UMKM memiliki akses pasar yang luas, apalagi sampai ke negara lain, dengan sendirinya akan mendongkrak perekonomian daerah," kata Asisten Administrasi dan Umum (Asisten III) Setdaprov Kalbar Lansus Kandri, di Pontianak, Senin.

Dia berharap semua pihak untuk mendukung dan dapat memberikan perhatian khusus guna memfasilitasi UMKM mempromosikan produknya, apalagi saat ini masyarakat telah mudah mengakses internet.

"Inilah yang harus kita manfaatkan untuk membuka peluang pasar yang luas, sehingga produk UMKM ini akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya pula.

Ia menjelaskan, UMKM di Indonesia saat ini telah menjadi salah satu pilar penopang perekonomian nasional. Tak kurang dari 60 juta UMKM yang ada saat ini telah mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup besar.

"Untuk Kalimantan Barat, jumlah UMKM tercatat sebanyak 108.000 unit usaha pada tahun 2015," katanya lagi.

Eksistensi UMKM tidak perlu diragukan lagi, karena telah terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi terutama pada saat pasca krisis ekonomi.

Namun, UMKM juga menghadapi permasalahan seperti terbatas modal kerja, kapasitas sumber daya manusia, minim pengetahuan teknologi, serta terbatas akses pasar.

"Hal inilah yang harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah, BUMN, swasta, maupun stakeholder lainnya yang mempunyai kewenangan dan kemampuan untuk memberdayakan UMKM," katanya.

Dia menambahkan, dengan adanya Program Sahabat UKM, Program Rumah Kreatif BUMN, dan Program Gerakan Non Tunai, diharapkan adanya sinergitas yang nyata antara stakeholder dalam mendorong kemajuan UMKM khususnya di Kalimantan Barat.

"Dalam pengembangan UMKM perlu kreativitas dan inovasi, perlu terobosan-terobosan baru untuk menciptakan UMKM yang memiliki daya saing dan mampu memenuhi permintaan pasar," kata Lensus pula.

Permasalahan yang dihadapi UMKM sebelumnya adalah modal usaha, namun dengan kebijakan pemerintah yang mendukung kemajuan UMKM, telah banyak skema pembiayaan yang dilakukan oleh pihak perbankan.

"Saya rasa tidak lagi ada masalah, selama akses dari UMKM dapat difasilitasi oleh berbagai pihak," katanya lagi.

(KR-RDO/B014)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017