Putussibau (Antara Kalbar) - Program padi dengan teknologi tanam Hazton di Kabupaten Kapuas Hulu terus dikembangkan dan ditargetkan mencapai 1.500 hektare tahun ini di wilayah tersebut.
"Tahun lalu padi Hazton kita tanam di lahan 1.000 hektare, ditambah lagi tahun ini 500 hektare," kata Kepala Bidang Pangan dan Horitukultura, Dinas Pertanian Kapuas Hulu, Sunarto ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat.
Menurut Sunarto, program Hazton cukup berhasil dilaksanakan di Kapuas Hulu, bahkan ada sejumlah petani yang menanam padi teknologi Hazton secara swadaya.
Dikatakan Sunarto, untuk penanaman padi Hazton program pemerintah akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.
"Target produksi padi hazton tahun ini 7,5 - 10 ton, sebab tahun lalu rata - rata berhasil panen hingga 6,8 - 9,5 ton per hektare," jelas pria yang akrab disapa Narto.
Ia mengatakan untuk saat ini Kapuas Hulu memiliki 22. 400 hektare tanaman padi di lahan basah dan kering.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan untuk ekspor padi organik dari padi Raja Uncak sebanyak 50 ton yang tersebar di 82 hektare lahan di wilayah Kapuas Hulu.
"Saat ini benih untuk persiapan ekspor tersebut sudah dilakukan untuk 82 hektare," jelasnya.
Dirinya optimistis target 50 ton tersebut bisa tercapai, mengingat animo masyarakat juga cukup tinggi.
Sedangkan untuk program tanaman padi hazton, kata Narto merupakan program nasional untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
"Kita berharap para petani benar - benar memanfaatkan program bantuan dari pemerintah, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan secara nasional," kata Narto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Tahun lalu padi Hazton kita tanam di lahan 1.000 hektare, ditambah lagi tahun ini 500 hektare," kata Kepala Bidang Pangan dan Horitukultura, Dinas Pertanian Kapuas Hulu, Sunarto ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat.
Menurut Sunarto, program Hazton cukup berhasil dilaksanakan di Kapuas Hulu, bahkan ada sejumlah petani yang menanam padi teknologi Hazton secara swadaya.
Dikatakan Sunarto, untuk penanaman padi Hazton program pemerintah akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.
"Target produksi padi hazton tahun ini 7,5 - 10 ton, sebab tahun lalu rata - rata berhasil panen hingga 6,8 - 9,5 ton per hektare," jelas pria yang akrab disapa Narto.
Ia mengatakan untuk saat ini Kapuas Hulu memiliki 22. 400 hektare tanaman padi di lahan basah dan kering.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan untuk ekspor padi organik dari padi Raja Uncak sebanyak 50 ton yang tersebar di 82 hektare lahan di wilayah Kapuas Hulu.
"Saat ini benih untuk persiapan ekspor tersebut sudah dilakukan untuk 82 hektare," jelasnya.
Dirinya optimistis target 50 ton tersebut bisa tercapai, mengingat animo masyarakat juga cukup tinggi.
Sedangkan untuk program tanaman padi hazton, kata Narto merupakan program nasional untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
"Kita berharap para petani benar - benar memanfaatkan program bantuan dari pemerintah, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan secara nasional," kata Narto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017