Timika (Antaranews Kalbar) - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Prof Dr Ermaya Suradinata menyatakan prihatin atas kejadian luar biasa/KLB campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, yang menelan korban puluhan jiwa.

Dalam kunjungan kerja ke Asmat, Sabtu, Ermaya berharap semakin banyak mahasiswa asal Kabupaten Asmat dapat diterima di lembaga pendidikan yang dipimpinnya tersebut.

"IPDN akan menerima sebanyak 2.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Saya berharap nantinya mahasiswa asal Kabupaten Asmat yang diterima di IPDN bisa lebih dari tiga orang," kata Ermaya.

Rektor IPDN berjanji akan membantu para mahasiswa asal Kabupaten Asmat yang tidak bisa masuk ke IPDN melalui formasi pusat agar dapat diterima pada Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan (STIPAN) melalui formasi daerah.

Ermaya meminta Direktur IPDN Papua terus berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Pemkab Asmat untuk dapat merealisasikan hal itu.

Dalam kunjungannya ke Asmat tersebut, Rektor IPDN didampingi Kepala Biro Umum, Keuangan dan Kepegawaian, Direktur IPDN Papua, Kepala Rumah Sakit IPDN serta Staf Kepresidenan.

Rektor IPDN Ermaya Suradinata memberikan sumbangan tali asih atas nama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada masyarakat Asmat yang diterima Bupati Asmat Elisa Kambu.

Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan KLB campak dan gizi buruk yang melanda Asmat sejak periode September 2017 hingga Januari lalu kini berangsur-angsur sudah bisa teratasi berkat keterlibatan semua pihak.

"Penanggulangan KLB berjalan selama satu bulan diikuti dengan pendampingan bersama dengan Satuan Tugas Kesehatan Terpadu TNI yang akan berada di Asmat selama 270 hari," jelas Bupati Kambu.

Wilayah Asmat yang sebagian besar berada di atas rawa-rawa dengan sungai yang lebar-lebar, demikian Bupati, sudah sangat terkenal ke seantero dunia karena pesona ukiran kayu dan tarian adatnya yang khas.

Selama berada di Asmat, Rektor IPDN bersama rombongan diajak oleh Bupati Elisa Kambu untuk mengunjungi Distrik Akat.

Kunjungan itu dalam rangka melakukan inspeksi terhadap realisasi program membantu ibu melahirkan dan bayinya dalam masa waktu 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK).

Program 1.000 HPK merupakan salah satu program prioritas Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas Safanpo sejak terpilih pada 2016 dalam upaya menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan sekaligus untuk memberikan asupan gizi yang baik bagi tumbuh kembangnya bayi.

Selain itu Pemkab Asmat juga mengalokasikan anggaran untuk pemberian makanan tambahan kepada anak-anak sekolah mulai dari tingkat pendidikan usia dini (PAUD), Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar.

Setiba di Akat, rombongan Bupati Asmat Elisa Kambu dan Rektor IPDN Ermaya Suradinata mendapati petugas tengah memberikan makanan tambahan kepada anak-anak sekolah.

Rektor IPDN berharap agar Pemkab Asmat terus melakukan pendampingan kepada masyarakat agar menjalani pola hidup sehat sehingga terbebas dari berbagai serangan penyakit menular.

"Kami melihat Pemkab Asmat sangat peduli terhadap masa depan generasi mudanya. Ini perlu didukung oleh masyarakat setempat demi menghasilkan generasi muda Asmat ke depan yang lebih berkualitas," kata Rektor IPDN Ermaya Suradinata.

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018