Penanganan kasus kekerdilan anak atau stunting masih menjadi bagian dari program prioritas Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara normal.
"Kasus kekerdilan anak masih menjadi masalah di daerah ini, oleh karena itu pemerintah kabupateb masih melanjutkan program ini dengan berbagai intervensi, termasuk pemenuhan gizi balita maupun ibu hamil," kata kata Kepala Sub Bagian Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irdan di Parigi, Kamis.
Ia menjelaskan, Parigi Moutong mampu menekan angka kekerdilan anak hingga 11,4 persen 2021, melampaui target nasional 14 persen sebagaimana telah dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.
Secara umum, program penanganan kekerdilan anak telah tersampaikan kepada masyarakat, khususnya desa yang menjadi lokus kegiatan, meski begitu perlu dipacu kembali supaya frekuensi bisa meningkat.
Tahun ini, pemerintah setempat melibatkan 36 desa sebagai lokus penanganan stunting, yang mana rekomendasi hasil analisis situasi yang disusun tim akademisi Universitas Tadulako Palu sebagai rujukan dalam menyusun rencana program dan kegiatan penanganan kasus kekerdilan.
Rekomendasi ini diklaim dijadikan acuan penyusunan perencanaan untuk penanganan kasus kekerdilan anak yang telah diprogramkan di tahun anggaran 2021-2022 hingga tahun-tahun berikutnya.
"Tahun 2022 akan ada ketambahan lokus stunting sebanyak 45 desa sesuai analisis, secara frekuensi kasus ini mengalami penurunan cukup signifikan," ujar Irdan.
Dalam upaya percepatan dan penanganan kekerdilan tahun depan, pemerintah setempat menargetkan penurunan angka kasus 10 persen, sehingga diperlukan kerja sama lintas sektor dengan dukungan dari berbagai mitra dan lembaga, termasuk Pemerintah Pusat agar tercapai tujuan sebagai mana komitmen pemerintah setempat.
Menurutnya, intervensi program tidak hanya sebatas dikerjakan, tetapi perlu dipastikan bahwa program itu telah berjalan sesuai rencana lewat kegiatan monitoring dan evaluasi.
"Monitoring dan evaluasi juga penting, dengan begitu kami bisa mengukur dan melihat sejauh mana efektif program ini berjalan," ucap Irdan.
"Monitoring dan evaluasi juga penting, dengan begitu kami bisa mengukur dan melihat sejauh mana efektif program ini berjalan," ucap Irdan.
Parigi Moutong mendapat pengakuan dari pemerintah Sulawesi Tengah sebagai daerah terbaik hasil penilaian kinerja stunting yang menyabet langsung tiga kategori, yaitu kabupaten replikatif tahun 2020, lalu kategori kabupaten tampilan pameran dan desa lokus terbaik serta terbaik satu aksi percepatan penurunan stunting terintegrasi kabupaten/kota se-Sulteng 2021.
"Studi tiru tentang penanganan kekerdilan oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan di Parigi Moutong menjadi penyemangat bagi kami untuk meningkatkan penanganan kasus ini agar angkanya dapat di tekan seminimal mungkin" demikian Irdan.