Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan, Operasi Liong Kapuas 2018, difokuskan pada lima daerah, yakni Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Mempawah, Sambas, dan Bengkayang.
"Difokuskannya pengamanan di lima daerah tersebut, karena masyarakat Tionghoa yang merayakan di daerah itu cukup ramai," kata Didi Haryono sesuai memimpin gelar pasukan Operasi Liong Kapuas 2018 di Pontianak, Kamis.
Operasi Liong Kapuas 2018, digelar mulai tanggal 15 Februari hingga 3 Maret atau selama 17 hari, dengan fokus pengamanan vihara, kelenteng, pusat keramaian dan objek wisata.
Baca juga: Polda Kalbar Kerahkan 1.750 Polisi Amankan Imlek dan CGM
"Operasi Liong Kapuas 2018, dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh," ungkapnya.
Dengan harapan, terciptanya situasi yang aman dan nyaman dalam merayakan Imlek dan Cap Go Meh, maka bisa menarik minat wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kalbar.
"Apalagi perayaan Imlek dan Cap Go Meh merupakan budaya yang patut dilestarikan sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar pada umumnya," katanya.
Baca juga: Polres Sambas Rakor Operasi Liong Hadapi Imlek
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar mengimbau, kepada masyarakat yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh, serta yang ikut menikmati perayaan tersebut, agar berhati-hati ketika mengendarai kendaraan, baik roda dua dan empat agar selamat hingga di tempat tujuan.
"Apalagi dari data Operasi Liong Kapuas sebelumnya, mencatat ada sebanyak enam korban meninggal di tahun 2017, dan satu korban meninggal di tahun 2016, sehingga diharapkan tahun ini zero kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang meninggalkan rumah untuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh, hendaknya memastikan keadaan rumahnya dalam keadaan aman, katanya.
Data Polda Kalbar, mencatat ada sebanyak 870 vihara dan kelenteng yang tersebar di 14 kabupaten/kota Kalbar.
Baca juga: 1.386 Personel Gabungan Amankan Imlek di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Difokuskannya pengamanan di lima daerah tersebut, karena masyarakat Tionghoa yang merayakan di daerah itu cukup ramai," kata Didi Haryono sesuai memimpin gelar pasukan Operasi Liong Kapuas 2018 di Pontianak, Kamis.
Operasi Liong Kapuas 2018, digelar mulai tanggal 15 Februari hingga 3 Maret atau selama 17 hari, dengan fokus pengamanan vihara, kelenteng, pusat keramaian dan objek wisata.
Baca juga: Polda Kalbar Kerahkan 1.750 Polisi Amankan Imlek dan CGM
"Operasi Liong Kapuas 2018, dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh," ungkapnya.
Dengan harapan, terciptanya situasi yang aman dan nyaman dalam merayakan Imlek dan Cap Go Meh, maka bisa menarik minat wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kalbar.
"Apalagi perayaan Imlek dan Cap Go Meh merupakan budaya yang patut dilestarikan sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar pada umumnya," katanya.
Baca juga: Polres Sambas Rakor Operasi Liong Hadapi Imlek
Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar mengimbau, kepada masyarakat yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh, serta yang ikut menikmati perayaan tersebut, agar berhati-hati ketika mengendarai kendaraan, baik roda dua dan empat agar selamat hingga di tempat tujuan.
"Apalagi dari data Operasi Liong Kapuas sebelumnya, mencatat ada sebanyak enam korban meninggal di tahun 2017, dan satu korban meninggal di tahun 2016, sehingga diharapkan tahun ini zero kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang meninggalkan rumah untuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh, hendaknya memastikan keadaan rumahnya dalam keadaan aman, katanya.
Data Polda Kalbar, mencatat ada sebanyak 870 vihara dan kelenteng yang tersebar di 14 kabupaten/kota Kalbar.
Baca juga: 1.386 Personel Gabungan Amankan Imlek di Kalbar
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018