Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 75 guru tingkat Sekolah Dasar yang bertugas di perbatasan, wilayah Bengkayang, Kalbar mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) guru sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kurikulum 2013.
"Bimtek pelatihan guru sasaran bertujuan agar dapat melaksanakan K-13 di Kabupaten Bengkayang. Kita tahu bahwa penerapan kurikulum tersebut paling lambat pada tahun pelajaran 2018-2019," ujar Ketua Panitia Bimtek, Ridwan Mas saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ridwan menjelaskan Bimtek dilaksanakan dalam bentuk tatap muka dengan peserta terdiri atas guru kelas - kelas atas 29 orang, kelas bawah 26 orang dan guru agama 20 orang.
"Kegiatan Bimtek dibagi pada dua kelas dan hari pertama pelatihan dihadiri oleh 58 peserta, sisanya sebanyak 17 orang belum bisa hadir saat pembukaan karena terhalang gangguan cuaca sehingga berhalangan hadir tepat waktu.
Keterlambatan peserta hari ini karena terkendala cuaca bagi guru di pedalaman yang tidak bisa hadir," papar dia.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Bengkayang, Yan menyampaikan seluruh guru di Indonesia harus mengikuti Diklat PKB K-2013 dan begitu juga di Kabupaten Bengkayang.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan agar penerapan kurikulum 2013 di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan secara terencana dan dengan persiapan yang lebih matang sehingga Diklat yang digelar penting dan harus," jelas dia.
Ia menjelaskan diklat PKB kurikulum 2013 sebagai upaya mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) siswa. Hal itu juga sebagai implementasi dari peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 dan penguatan literasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang.
"Satuan pendidikan yang belum mendapat Bimtek kurikulum 2013 sebanyak 111 untuk jenjang SD dan 263 untuk jenjang SMP.
Diklat PKB kurikulum 2013 ini dilaksanakan melalui kerjasama antara PPPPTK Pertanian sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang," papar dia.
Ia berharap kepada panitia sebagai penyelenggara kegiatan Diklat PKB kurikulum 2013 untuk dapat melaksanakan sesuai dengan juklak dan juknis yang ada serta transparan, jujur dan akuntable.
"Kepada para fasilitator untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan yang didapatkan di pelatihan. Gunakanlah metode yang melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Peserta juga harus serius, aktif, disiplin dan penuh tanggung jawab agar materi yamg disampaikan diterima dengan baik," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Bimtek pelatihan guru sasaran bertujuan agar dapat melaksanakan K-13 di Kabupaten Bengkayang. Kita tahu bahwa penerapan kurikulum tersebut paling lambat pada tahun pelajaran 2018-2019," ujar Ketua Panitia Bimtek, Ridwan Mas saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ridwan menjelaskan Bimtek dilaksanakan dalam bentuk tatap muka dengan peserta terdiri atas guru kelas - kelas atas 29 orang, kelas bawah 26 orang dan guru agama 20 orang.
"Kegiatan Bimtek dibagi pada dua kelas dan hari pertama pelatihan dihadiri oleh 58 peserta, sisanya sebanyak 17 orang belum bisa hadir saat pembukaan karena terhalang gangguan cuaca sehingga berhalangan hadir tepat waktu.
Keterlambatan peserta hari ini karena terkendala cuaca bagi guru di pedalaman yang tidak bisa hadir," papar dia.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Bengkayang, Yan menyampaikan seluruh guru di Indonesia harus mengikuti Diklat PKB K-2013 dan begitu juga di Kabupaten Bengkayang.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan agar penerapan kurikulum 2013 di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan secara terencana dan dengan persiapan yang lebih matang sehingga Diklat yang digelar penting dan harus," jelas dia.
Ia menjelaskan diklat PKB kurikulum 2013 sebagai upaya mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) siswa. Hal itu juga sebagai implementasi dari peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 dan penguatan literasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang.
"Satuan pendidikan yang belum mendapat Bimtek kurikulum 2013 sebanyak 111 untuk jenjang SD dan 263 untuk jenjang SMP.
Diklat PKB kurikulum 2013 ini dilaksanakan melalui kerjasama antara PPPPTK Pertanian sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang," papar dia.
Ia berharap kepada panitia sebagai penyelenggara kegiatan Diklat PKB kurikulum 2013 untuk dapat melaksanakan sesuai dengan juklak dan juknis yang ada serta transparan, jujur dan akuntable.
"Kepada para fasilitator untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan yang didapatkan di pelatihan. Gunakanlah metode yang melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Peserta juga harus serius, aktif, disiplin dan penuh tanggung jawab agar materi yamg disampaikan diterima dengan baik," pesannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018