Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbar menyatakan tujuh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga ditargetkan beroperasi di Kalbar pada akhir 2018,.

"Saat ini, sudah beroperasi empat SPBU yang menjual BBM satu harga di Kalbar, yakni masing-masing satu SPBU, di Kecamatan Sajingan dan Paloh, Kabupaten Sambas, kemudian Jagoi Babang di Kebupaten Bengkayang, dan di Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu," kata Marketing Branch Manager Kalbarteng PT Pertamina (Persero) Teuku Johan Miftah di Pontianak, Rabu.

Kemudian, menurut Johan akan menyusul tiga SPBU lagi yang menjual BBM satu harga yakni masing-masing satu di Kabupaten Landak, Sintang, dan Kabupaten Melawi.

"Insa Allah, untuk SPBU yang menjual BBM satu harga di Kabupaten Landak ditargetkan akan operasional akhir Agustus 2018, sementara di Sintang dan Melawi ditargetkan operasional akhir September 2018," ungkapnya.

Menurut dia, untuk progres pembangunan SPBU yang menjual BBM satu harga, di Kabupaten Melawi dan Sintang, lahannya sudah disiapkan, dan untuk bahan bangunan juga sudah mulai masuk.

Ia menambahkan, dioperasikannya SPBU atau penyalur BBM satu harga tersebut dalam rangka pelayanan BBM satu harga di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) termasuk di wilayah Provinsi Kalbar.

Menurut dia, upaya Pertamina merealisasikan BBM satu harga di beberapa wilayah sejalan dengan Permen ESDM No. 36/2016 tentang Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional.

 Untuk menyelesaikan tugas negara melalui BBM satu harga, menurut dia, bukan perkara yang mudah. Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina selalu berusaha untuk mengimplementasikan tugas tersebut dengan perjuangan keras dari seluruh insan Pertamina, kata Johan.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018