Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar bersama Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ikut memperkuat kapasitas kepemimpinan ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan pendamping se-Kalbar melalui pelatihan bela negara.
“Kita mencoba sesuatu yang baru untuk Gapoktan. Dididik bela negara di Rindam XII/Tpr Singkawang ini, bagaimana jiwa kepemimpinan manajemen organisasi Gapoktan diperkuat," ujar Manajer dan Kepala Unit Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan, KPw BI Kalbar, Djoko Juniwarto di Singkawang, Selasa.
Djoko menjelaskan bahwa pentingnya jiwa kepemimpinan dimiliki ketua Gapoktan dan pendamping karena mereka memiliki peran strategis memimpin ratusan petani.
Baca juga: BI Kalbar gelar Forum Komunikasi Jurnalis 2019
"Jadi jiwa dan seni kepemimpinan nya harus digali agar peran Gapoktan berjalan sebagaimana mestinya," jelas dia.
Ia mengatakan tuntutan terhadap Gapoktan itu besar sekali seperti mengurusi tanam serentak, menghadapi masalah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hingga harus menjaga dan memanfaatkan bantuan pemerintah. "Dengan punya bekal kepemimpinan yang diberikan bisa mengelola semua peran atau tuntutan yang ada dengan baik," jelasnya.
Lebih jauh Djoko mengatakan pihaknya masih konsentrasi untuk memperhatikan masalah pangan, terutama komoditas beras, karena beras merupakan kelompok bahan makanan yang paling berpengaruh terhadap laju inflasi di Kalbar.
“Beras bobot nya besar sekali. Kita tetap konsentrasi memperhatikannya. Meskipun komoditas lainnya tetap kita jaga. Kalau beras ini terganggu maka dampak besar sekali. Saat ini kita lihat memang sangat terjaga dan ini penting untuk selalu kita jaga dan kendalikan,” jelas dia.
Baca juga: Utang luar negeri RI kuartal III 2019 mencapai Rp5.607 triliun
Pelatihan bela negara berlangsung selama tiga hari diikuti 110 peserta dari ketua Gapoktan dan pendamping dari 14 kabupaten atau kota yang ada di Kalbar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalbar, Muhammad Munsif yang membuka pelatihan bela negara mengapresiasi terobosan KPw BI Kalbar. Menurutnya apa yang dilakukan tentu sangat membantu pemerintah Provinsi Kalbar dan petani bisa mewujudkan ketahanan pangan.
"Apresiasi sekali kita terjadi KPw BI Kalbar membantu provinsi dan kabupaten di Kalbar untuk andil dalam memajukan pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan. Pelatihan yang ada tentu memiliki peranan penting, terutama dalam peningkatan SDM dan di sini dari sisi kepemimpinan ketua Gapoktan," papar dia.
Baca juga: Bank Indonesia sumbang buku untuk perpustakaan Kapuas Hulu
Baca juga: BI Kalbar terus berikan edukasi tentang manfaat transaksi nontunai
Baca juga: BI Kalbar siap promosikan produk kuliner halal di festival syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Kita mencoba sesuatu yang baru untuk Gapoktan. Dididik bela negara di Rindam XII/Tpr Singkawang ini, bagaimana jiwa kepemimpinan manajemen organisasi Gapoktan diperkuat," ujar Manajer dan Kepala Unit Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan, KPw BI Kalbar, Djoko Juniwarto di Singkawang, Selasa.
Djoko menjelaskan bahwa pentingnya jiwa kepemimpinan dimiliki ketua Gapoktan dan pendamping karena mereka memiliki peran strategis memimpin ratusan petani.
Baca juga: BI Kalbar gelar Forum Komunikasi Jurnalis 2019
"Jadi jiwa dan seni kepemimpinan nya harus digali agar peran Gapoktan berjalan sebagaimana mestinya," jelas dia.
Ia mengatakan tuntutan terhadap Gapoktan itu besar sekali seperti mengurusi tanam serentak, menghadapi masalah Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hingga harus menjaga dan memanfaatkan bantuan pemerintah. "Dengan punya bekal kepemimpinan yang diberikan bisa mengelola semua peran atau tuntutan yang ada dengan baik," jelasnya.
Lebih jauh Djoko mengatakan pihaknya masih konsentrasi untuk memperhatikan masalah pangan, terutama komoditas beras, karena beras merupakan kelompok bahan makanan yang paling berpengaruh terhadap laju inflasi di Kalbar.
“Beras bobot nya besar sekali. Kita tetap konsentrasi memperhatikannya. Meskipun komoditas lainnya tetap kita jaga. Kalau beras ini terganggu maka dampak besar sekali. Saat ini kita lihat memang sangat terjaga dan ini penting untuk selalu kita jaga dan kendalikan,” jelas dia.
Baca juga: Utang luar negeri RI kuartal III 2019 mencapai Rp5.607 triliun
Pelatihan bela negara berlangsung selama tiga hari diikuti 110 peserta dari ketua Gapoktan dan pendamping dari 14 kabupaten atau kota yang ada di Kalbar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalbar, Muhammad Munsif yang membuka pelatihan bela negara mengapresiasi terobosan KPw BI Kalbar. Menurutnya apa yang dilakukan tentu sangat membantu pemerintah Provinsi Kalbar dan petani bisa mewujudkan ketahanan pangan.
"Apresiasi sekali kita terjadi KPw BI Kalbar membantu provinsi dan kabupaten di Kalbar untuk andil dalam memajukan pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan. Pelatihan yang ada tentu memiliki peranan penting, terutama dalam peningkatan SDM dan di sini dari sisi kepemimpinan ketua Gapoktan," papar dia.
Baca juga: Bank Indonesia sumbang buku untuk perpustakaan Kapuas Hulu
Baca juga: BI Kalbar terus berikan edukasi tentang manfaat transaksi nontunai
Baca juga: BI Kalbar siap promosikan produk kuliner halal di festival syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019