Seorang Ibu berusia 69 tahun pasien dalam pengawasan Covid -19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak, sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi, ternyata memiliki riwayat perjalanan mengikuti kegiatan Sajadah Fajar di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
" Pasien tersebut bukan pasien rujukan dari Kapuas Hulu, namun riwayat perjalanan sebelum mengalami demam batuk yang bersangkutan pernah ikut Sajadah Fajar di Putussibau," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto, di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu sore.
Baca juga: Satu Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di Kalbar meninggal
Baca juga: Dinkes Kalbar : jumlah ODP terkait COVID-19 bertambah jadi 682 orang
Disampaikan Ade, ibu tersebut pada 27 Februari 2020 mengikuti kegiatan Sajadah Fajar di Putussibau, menggunakan Bis Damri pada 28 Februari 2020 sore rombongan kembali ke Pontianak.
Menurut Ade, rombongan Sajadah Fajar itu melakukan beberapa kegiatan termasuk ramah tamah di Rumah Dinas Bupati Kapuas Hulu dan subuh berjamaah di Masjid Putussibau.
" Setelah kegiatan tersebut rombongan langsung pulang ke Pontianak," kata Ade.
Sepulang dari Putussibau, kata Ade, ibu tersebut menderita demam dan batuk yaitu pada 8 Maret 2020, setelah itu pada 13 Maret yang bersangkutan berobat ke salah satu dokter di Pontianak dan 20 Maret 2020 dirawat di salah satu rumah sakit Pontianak dan sorenya langsung dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak.
Baca juga: Bupati muda ajak masyarakat gotong royong cegah Covid-19
Baca juga: Cegah Corona, Pemkab Sintang ubah sistem kerja
" Sempat dirawat dan diambil sample di kirim ke Jakarta setelah menjadi pasien dalam pengawasan Covid -19, namun pada 21 Maret 2020 pukul 07.00 WIB pagi pasien tersebut meninggal dunia," jelas Ade.
Ditegaskan Ade, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit kencing manis dan belum dipastikan penyebab kematian pasien tersebut karena Covid-19.
" Kematian pasien itu belum di pastikan positif Covid -19, karena sample nya masih di kirim ke Jakarta untuk mengetahui pasien tersebut positif atau negatif Covid - 19," tegas Ade.
Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan Covid-19 dinyatakan negatif
Baca juga: Pemkot Pontianak tetapkan status KLB penanganan corona
Baca juga: Dinkes Kalbar gandeng aparat telusuri warga ke Ijtima Ulama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Pasien tersebut bukan pasien rujukan dari Kapuas Hulu, namun riwayat perjalanan sebelum mengalami demam batuk yang bersangkutan pernah ikut Sajadah Fajar di Putussibau," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto, di Putussibau, Kapuas Hulu, Sabtu sore.
Baca juga: Satu Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di Kalbar meninggal
Baca juga: Dinkes Kalbar : jumlah ODP terkait COVID-19 bertambah jadi 682 orang
Disampaikan Ade, ibu tersebut pada 27 Februari 2020 mengikuti kegiatan Sajadah Fajar di Putussibau, menggunakan Bis Damri pada 28 Februari 2020 sore rombongan kembali ke Pontianak.
Menurut Ade, rombongan Sajadah Fajar itu melakukan beberapa kegiatan termasuk ramah tamah di Rumah Dinas Bupati Kapuas Hulu dan subuh berjamaah di Masjid Putussibau.
" Setelah kegiatan tersebut rombongan langsung pulang ke Pontianak," kata Ade.
Sepulang dari Putussibau, kata Ade, ibu tersebut menderita demam dan batuk yaitu pada 8 Maret 2020, setelah itu pada 13 Maret yang bersangkutan berobat ke salah satu dokter di Pontianak dan 20 Maret 2020 dirawat di salah satu rumah sakit Pontianak dan sorenya langsung dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak.
Baca juga: Bupati muda ajak masyarakat gotong royong cegah Covid-19
Baca juga: Cegah Corona, Pemkab Sintang ubah sistem kerja
" Sempat dirawat dan diambil sample di kirim ke Jakarta setelah menjadi pasien dalam pengawasan Covid -19, namun pada 21 Maret 2020 pukul 07.00 WIB pagi pasien tersebut meninggal dunia," jelas Ade.
Ditegaskan Ade, pasien tersebut memiliki riwayat penyakit kencing manis dan belum dipastikan penyebab kematian pasien tersebut karena Covid-19.
" Kematian pasien itu belum di pastikan positif Covid -19, karena sample nya masih di kirim ke Jakarta untuk mengetahui pasien tersebut positif atau negatif Covid - 19," tegas Ade.
Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan Covid-19 dinyatakan negatif
Baca juga: Pemkot Pontianak tetapkan status KLB penanganan corona
Baca juga: Dinkes Kalbar gandeng aparat telusuri warga ke Ijtima Ulama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020