Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat segera menggelar ritual tolak bala yang dikenal Ba'samsam dalam rangka pencegahan dan penyeberan virus corona jenis baru (COVID -19).

"Sebelumnya, rencana ritual tolak bala sempat dijadwalkan namun harus tertunda karena menunggu hasil audiensi dengan Pemda. Namun setelah hasil rapat berbagai pihak, ritual tolak bala Ba'samsam atau lock down tradisional bisa digelar," ujar Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Baca juga: Cegah Corona, PMI Pontianak Ajak Cuci Tangan dan Sebar Hand Sanitizer

Ia menjelaskan ritual Ba'samsam Kabupaten Bengkayang akan dilakukan pada tanggal 28 - 30 Maret 2020.

"Untuk tanggal 28 Maret 2020 dimulai pukul 16.00 WIB, sedangkan tanggal 30 Maret 2020 sudah dibuka," jelas dia.

Kajot mengatakan pintu masuk atau jalur yang ditutup dari dan ke Bengkayang yakni seperti batas atau jalur dari Bengkayang - Sambas, Bengkayang- Landak, Bengkayang -Singkawang, Batas Jagoi Babang dan ke Malaysia. Selama melakukan tolak bala Ba'samsam untuk pelaku usaha tidak diperkenankan berjualan, kecuali berkaitan dengan pelayanan publik seperti rumah sakit dan Puskesmas.

Baca juga: PT WHW AR salurkan bantuan alat pelindung kesehatan ke masyarakat Kalbar

"Kemudian yang boleh lalu lalang adalah aparat dan pengurus adat di masing-masing kecamatan, mereka yang akan menjaga pintu batas. Untuk acara pernikahan yang sudah terlanjur menyebarkan undangan silahkan dilakukan namun dengan catatan tidak membuat keributan atau mengadakan hiburan. Tetap mengikuti prosedur aturan secara adat. Apabila menemukan keributan akan disanksi secara adat," katanya.

Kajot menambahkan, ia sudah mengajukan anggaran kepada Pemkab Bengkayang setiap petugas wilayah penjaga pintu masuk akan dianggarkan biaya Rp5 juta. Biaya tersebut termasuk dengan biaya ritual adat dan penjagaan yang ketat.

Baca juga: Polisi di perbatasan gencar sebarkan maklumat Kapolri cegah Virus Corona

"Semua unsur dan elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkayang sudah mendukung. Mari kita sama-sama mendukung pelaksanaan ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bengkayang. Kita bersihkan kota kita ini dari hal-hal yang tidak kita ingin. Semoga Bengkayang selalu dalam keadaan yang aman," harap dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bengkayang, Esidorus meminta agar selama adat Ba'samsam ini dilakukan semua masyarakat bisa mematuhi, dan berdiam diri di rumah.

"Ba'samsam ini tujuannya kita untuk membersihkan diri, dan juga meminta keselamatan. Jadi kita semua harus di rumah, semua keluarga, kita nyepi lah dulu. Kemudian yang dari dalam boleh keluar, tapi tidak boleh masuk sampai acara adat ini selesai atau buka," kata dia.

Baca juga: Trafik data XL Axiata naik 10 persen dampak penerapan kerja dan belajar di rumah

Kapolres Bengkayang, AKBP Natalia Budi Darma merespon dengan sangat positif rencana tutup kabupaten dengan adat dayak Ba'samsam dengan baik.

"Ini menginspirasi saya bagaimana melakukan lock down tradisional, dengan telah menampung semua pendapat dari semua elemen masyarakat. Kami dari kepolisian sangat mendukung. Tetapi saya minta agar DAD betul-betul membuat konsep yang jelas dan mudah dipahami oleh semua masyarakat terkait dengan adat yang dilakukan," ucap Kapolres.

Baca juga: Sekitar 8 ton alkes dan APD tiba di Indonesia
Baca juga: Cegah Virus Corona, PLN Kalbar lakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor
Baca juga: Cegah corona, selama dua pekan masjid ini tiadakan Shalat Jumat

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020