Setelah Kecamatan Ambalau, Serawai, Kayan Hulu dan Kayan Hilir, kini giliran Kota Sintang mulai terendam banjir.

“Jalur Sungai Kayan, air mulai bergerak ke hilir. Sekarang melimpah ke Sungai Melawi. Kemudian air dari Serawai dan Ambalau mulai melimpah ke Melawi. Limpahan air mulai terasa di Kecamatan Dedai dan Kota Sintang. Sekarang Kota Sintang mulai terendam banjir,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, Selasa.

Sejumlah jalan dan rumah warga yang tinggal di bantaran Sungai Melawi dan Kapuas sudah mulai tergenang banjir.

"Kami monitor betul Dedai dengan Sintang dalam waktu dua hari ini, kemudian kami waspada betul di Tempunak dan Sepauk," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima bupati, untuk korban jiwa dari musibah banjir saat ini tidak ada. Hanya saja korban rumah yang hanyut sebanyak 59 rumah. kemungkinan akan bertambah rumah yang rusak dihantam banjir.

“Kami langsung keluarkan SK tanggap darurat bencana banjir, menjalin kerja sama dengan semua pihak, seperti TNI, Polri, relawan dan menjamin suplai sembako,” lanjutnya.

Ia berpesan, masyarakat harus tetap waspada. Terutama instalasi listrik. Jangan sampai ada korban meninggal akibat kesentrum listrik di rumahnya pasca banjir.

“Anak-anak saya minta berhati hati agar tidak hanyut terseret banjir,” pintanya.

Masyarakat juga diminta untuk menjaga suplai air minum, menjaga makanan. Biasanya pasca banjir diare meningkat.

Ia mengatakan telah memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk membuka posko di daerah yang terdampak banjir sejak awal.

"Posko ini mudahan-mudahan bisa membantu masyarakat," katanya.

Baca juga: 61 rumah di Kayan Hulu terseret banjir
Baca juga: TRC Pramuka dan Pol PP evakuasi bayi dari banjir di Putussibau
Baca juga: Pemprov Kalbar salurkan bantuan delapan ton beras untuk korban banjir di Sintang

Pewarta: Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020