Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk keluar dari status zona merah COVID-19.

"Kita akan melakukan beberapa langkah bersama dengan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk TNI dan Polri agar bisa cepat keluar dari status zona merah penyebaran COVID-19," kata Sutarmidji usai memimpin rapat evaluasi pencegahan COVID-19 di Kalbar, Rabu.

Dirinya optimistis dalam satu pekan ke depan, Kalbar, khususnya Kota Pontianak yang juga saat ini masuk dalam zona merah, akan berubah menjadi zona orange, bahkan kuning.

"Untuk mewujudkan hal itu, memang diperlukan sinergi semua pihak. Saya yakin kita bisa, asalkan masyarakat bisa patuh dengan protokol kesehatan," tuturnya.

Sutarmidji mengingatkan, masuknya Kalbar menjadi zona merah COVID-19 harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat, agar tidak memandang sepele hal ini, mengingat penyebaran virus COVID-19 di sejumlah daerah di Kalbar semakin meningkat.

"Untuk itu, kita akan memperketat protokol kesehatan dan mengimbau kepada seluruh pemda agar memaksimalkan protokol kesehatan di daerahnya masing-masing," katanya.

Selain Satgas COVID-19 yang sudah terbentuk, pihaknya akan kembali menambah personel khusus dari berbagai unsur.

"Kita juga akan memberikan sanksi lebih tegas bagi masyarakat yang tidak mau menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengatakan, sampai hari ini, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Kalbar sebanyak 1.729 orang, dimana dari jumlah tersebut 362 orang masih dalam tahap isolasi dan 1.345 orang dinyatakan sembuh.

"Sementara itu, 22 orang dinyatakan meninggal terkonfirmasi COVID-19," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020