Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengingatkan kepada semua peserta vaksinasi COVID-19 untuk segera mengunduh aplikasi Peduli Lindungi dari Playstore guna melakukan registrasi ulang pada aplikasi tersebut.
"Sesuai protap yang ada, tahap awal ini vaksinasi COVID-19 akan dilakukan untuk tenaga kesehatan. Jadi, bagi tenaga kesehatan yang tidak menerima SMS blast Peduli COVIID-19, maka wajib untuk mengunduh aplikasi ini," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Dinkes Kalbar akan distribusikan vaksin COVID-19 ke tiga daerah
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan registrasi ulang pada aplikasi Peduli Lindungi, tenaga kesehatan diminta kembali mengisi beberapa data dan dimina mengisi fasilitas kesehatan mana yang dipilih untuk pelaksanaan vaksinasi.
"Melalui aplikasi tersebut, tenaga kesehatan juga bisa memilih kapan waktu untuk vaksinasi yang disesuaikan dengan kesiapan dari nakes tersebut," tuturnya.
Setelah mengisi data pada aplikasi tersebut, lanjutnya, nantinya pendaftar akan mendapatkan tiket elektronik. Dengan aplikasi tersebut, katanya, waktu dan tempat pelaksanaan vaksin akan diatur secara otomatis sesuai pilihan calon penerima vaksin, sehingga tidak terjadi kerumunan pada saat pelaskanaannya.
Baca juga: Sinovac kirim 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah ke Indonesia
"Pada saat pelaksanaan vaksin, calon penerima vaksin dapat menunjukkan tiket yang di dapat pada fasyankes yang telah dipilih," katanya.
Di tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19, kata Harisson, akan disediakan empat meja dimana pada meja pertama merupakan tempat pendaftaran, kemudian pada meja kedua merupakan tahap skrining di mana pada meja ini petugas kesehatan akan melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengindentifikasi kondisi penyerta (kormobid).
Selanjutnya, pada meja ketiga merupakan tempat vaksinasi dimana petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman. Di sini petugas juga akan mencatat merek/jenis dan nomor bacth vaksin yang diberikan kepada sasaran.
Baca juga: BPOM umumkan status vaksin Sinovac
Selanjutnya di meja ke empat akan dilakukan pencatatan dan observasi, dimana petugas akan mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare.
Di meja terakhir ini, sasaran akan diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI (gejala setelah vaksinasi). Petugas juga akan memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 dan setelah selesai peserta akan mendapatkan kartu vaksinasi.
"Kita berharap proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini dapat selesai pada akhir Februari mendatang, sehingga kita bisa melanjutkan proses vaksin tahap kedua untuk calon penerima vaksin lainnya yang telah ditentukan," kata Harisson.
Baca juga: Distribusi vaksin COVID-19 lebih sulit dari yang diperkirakan
Baca juga: FPKS apresiasi Jokowi sebagai orang pertama yang akan divaksin
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak siapkan 36 fasilitas kesehatan untuk vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sesuai protap yang ada, tahap awal ini vaksinasi COVID-19 akan dilakukan untuk tenaga kesehatan. Jadi, bagi tenaga kesehatan yang tidak menerima SMS blast Peduli COVIID-19, maka wajib untuk mengunduh aplikasi ini," kata Harisson di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Dinkes Kalbar akan distribusikan vaksin COVID-19 ke tiga daerah
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan registrasi ulang pada aplikasi Peduli Lindungi, tenaga kesehatan diminta kembali mengisi beberapa data dan dimina mengisi fasilitas kesehatan mana yang dipilih untuk pelaksanaan vaksinasi.
"Melalui aplikasi tersebut, tenaga kesehatan juga bisa memilih kapan waktu untuk vaksinasi yang disesuaikan dengan kesiapan dari nakes tersebut," tuturnya.
Setelah mengisi data pada aplikasi tersebut, lanjutnya, nantinya pendaftar akan mendapatkan tiket elektronik. Dengan aplikasi tersebut, katanya, waktu dan tempat pelaksanaan vaksin akan diatur secara otomatis sesuai pilihan calon penerima vaksin, sehingga tidak terjadi kerumunan pada saat pelaskanaannya.
Baca juga: Sinovac kirim 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah ke Indonesia
"Pada saat pelaksanaan vaksin, calon penerima vaksin dapat menunjukkan tiket yang di dapat pada fasyankes yang telah dipilih," katanya.
Di tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19, kata Harisson, akan disediakan empat meja dimana pada meja pertama merupakan tempat pendaftaran, kemudian pada meja kedua merupakan tahap skrining di mana pada meja ini petugas kesehatan akan melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengindentifikasi kondisi penyerta (kormobid).
Selanjutnya, pada meja ketiga merupakan tempat vaksinasi dimana petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman. Di sini petugas juga akan mencatat merek/jenis dan nomor bacth vaksin yang diberikan kepada sasaran.
Baca juga: BPOM umumkan status vaksin Sinovac
Selanjutnya di meja ke empat akan dilakukan pencatatan dan observasi, dimana petugas akan mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare.
Di meja terakhir ini, sasaran akan diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI (gejala setelah vaksinasi). Petugas juga akan memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 dan setelah selesai peserta akan mendapatkan kartu vaksinasi.
"Kita berharap proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini dapat selesai pada akhir Februari mendatang, sehingga kita bisa melanjutkan proses vaksin tahap kedua untuk calon penerima vaksin lainnya yang telah ditentukan," kata Harisson.
Baca juga: Distribusi vaksin COVID-19 lebih sulit dari yang diperkirakan
Baca juga: FPKS apresiasi Jokowi sebagai orang pertama yang akan divaksin
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak siapkan 36 fasilitas kesehatan untuk vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021