Kepala DP3AP2KB Kabupaten Sambas, Hendri Wijaya menyebutkan selama masa pandemi COVID-19 ini Badan Kependudukan Dunia mensinyalir di Indonesia tingkat kelahiran tidak terencana itu meningkat hingga mencapai 500 ribu.
"Kelahiran tidak terencana ini terdampak bagi kualitas keluarga, karena ini berkaitan dengan kesehatan ibu dan pola asuh. Untuk itu hadirnya BKKBN dalam rangka memberikan akses pelayanan MKJP ini agar dalam masa pandemi ini kelahiran itu tetap terencana, saat ini digambarkan pelayanan KB ini berkontribusi 30 persen terhadap pencegahan kematian ibu," kata Hendri Wijaya, Rabu.
Baca juga: Sambas dan Kubu Raya terpilih sebagai daerah percontohan pelayanan KB MKJP
Dikatakannya, dengan adanya pelayanan MKJP ini diharapkan ada peningkatan akses terhadap pelayanan KB walaupun pada masa pandemi itu tetap terlayani.
Menurutnya, DP3AP2KB Sambas sudah start dari bulan Januari dan pada kondisi saat ini dalam satu putaran Kabupaten Sambas sudah mencapai 191 Akseptor yang sudah dilayani.
"Kami optimis target yang diberikan oleh BKKBN Kalbar kepada Kabupaten Sambas bisa kami capai. Dengan harapan tentunya nanti akan memberikan keluarga lebih berkualitas kelahiran dan lebih terkendali. Sehingga tujuan dalam rangka mewujudkan berkualitas ditengah-tengah di Kabupaten Sambas ini bisa kami sampaikan," katanya.
Baca juga: Bupati Sambas menilai program Bangga Kencana berkontribusi bangun SDM
Menurutnya saat ini, BKKBN sudah ditunjuk sebagai koordinator untuk penanganan stunting secara nasional oleh Presiden Joko Widodo. Tentunya sampai ke daerah nanti, DP3AP2KB Sambas berharap mitra-mitra instansi terkait bisa bersenergi.
Hendri menambahkan, program Bangga Kencana itu bertujuan mewujudkan penduduk yang dapat tumbuh seimbang dan keluarga yang berkualitas. Tentunya ini akan bisa terwujud apabila mendapat dukungan yang kuat dari pemerintah baik pusat dan daerah.
"Selain itu kami juga mengharapkan dapat dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para pakar, wirausaha dan seluruh stakeholder. Kemudian dengan bahu membahunya lintas sektor maka kualitas kesehatan masyarakat itu dapat terwujud," pungkasnya.
Baca juga: Pelimpahan dana pengerak BOKB lancarkan program Bangga Kencana di daerah
Baca juga: Sebanyak 42 orang dari OPDKB, PKB/PLKB dan IPeKB Kalbar ikuti pelatihan PK21
Baca juga: BKKBN Kalbar tingkatkan pengetahuan para fasilitator PK21 kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kelahiran tidak terencana ini terdampak bagi kualitas keluarga, karena ini berkaitan dengan kesehatan ibu dan pola asuh. Untuk itu hadirnya BKKBN dalam rangka memberikan akses pelayanan MKJP ini agar dalam masa pandemi ini kelahiran itu tetap terencana, saat ini digambarkan pelayanan KB ini berkontribusi 30 persen terhadap pencegahan kematian ibu," kata Hendri Wijaya, Rabu.
Baca juga: Sambas dan Kubu Raya terpilih sebagai daerah percontohan pelayanan KB MKJP
Dikatakannya, dengan adanya pelayanan MKJP ini diharapkan ada peningkatan akses terhadap pelayanan KB walaupun pada masa pandemi itu tetap terlayani.
Menurutnya, DP3AP2KB Sambas sudah start dari bulan Januari dan pada kondisi saat ini dalam satu putaran Kabupaten Sambas sudah mencapai 191 Akseptor yang sudah dilayani.
"Kami optimis target yang diberikan oleh BKKBN Kalbar kepada Kabupaten Sambas bisa kami capai. Dengan harapan tentunya nanti akan memberikan keluarga lebih berkualitas kelahiran dan lebih terkendali. Sehingga tujuan dalam rangka mewujudkan berkualitas ditengah-tengah di Kabupaten Sambas ini bisa kami sampaikan," katanya.
Baca juga: Bupati Sambas menilai program Bangga Kencana berkontribusi bangun SDM
Menurutnya saat ini, BKKBN sudah ditunjuk sebagai koordinator untuk penanganan stunting secara nasional oleh Presiden Joko Widodo. Tentunya sampai ke daerah nanti, DP3AP2KB Sambas berharap mitra-mitra instansi terkait bisa bersenergi.
Hendri menambahkan, program Bangga Kencana itu bertujuan mewujudkan penduduk yang dapat tumbuh seimbang dan keluarga yang berkualitas. Tentunya ini akan bisa terwujud apabila mendapat dukungan yang kuat dari pemerintah baik pusat dan daerah.
"Selain itu kami juga mengharapkan dapat dukungan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para pakar, wirausaha dan seluruh stakeholder. Kemudian dengan bahu membahunya lintas sektor maka kualitas kesehatan masyarakat itu dapat terwujud," pungkasnya.
Baca juga: Pelimpahan dana pengerak BOKB lancarkan program Bangga Kencana di daerah
Baca juga: Sebanyak 42 orang dari OPDKB, PKB/PLKB dan IPeKB Kalbar ikuti pelatihan PK21
Baca juga: BKKBN Kalbar tingkatkan pengetahuan para fasilitator PK21 kabupaten/kota
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021