Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalbar menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi cinta, bangga dan paham mata uang rupiah kepada para pemuka agama di Kalbar.

"Tujuan edukasi untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman mengenai peran rupiah sebagai identitas dan simbol bangsa serta fungsi rupiah secara luas dalam perekonomian.Undang-Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menegaskan kedudukan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dalam perekonomian nasional," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini di Kubu Raya, Senin.

Ia menjelaskan bahwa lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI merupakan catatan sejarah penting yang menjadi dasar proses penegakan rupiah di wilayah Indonesia. Minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi yang menggunakan Rupiah di Sipadan dan Ligitan menjadi salah satu pertimbangan dunia internasional atas lepasnya kedua pulau tersebut.


"Belajar dari pengalaman tersebut menjadi tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia, secara khusus di Provinsi Kalbar yang beberapa wilayahnya berbatasan dengan negara asing, untuk menjaga kedaulatan rupiah di wilayah NKRI. Salah satunya diwujudkan melalui kebanggaan masyarakat dalam menggunakan rupiah," kata dia.

Ia menilai dalam mensosialisasikan cinta, bangga, paham rupiah, para pemuka agama memainkan kedudukan dan peranan strategis, sebagai salah satu sumber informasi dan narasumber masyarakat dalam menghadapi atau menyelesaikan permasalahan.


"Untuk itu salah satu sasaran dalam kegiatan sosialisasi edukasi rupiah adalah para pemuka agama, yang diharapkan dapat memberikan dampak luas diseminasi lebih cepat.Tidak hanya kepada santri, tetapi juga masyarakat sekitarnya," harap dia.

Sebagai rangkaian dari kegiatan sosialisasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar juga menyampaikan bantuan lanjutan peduli COVID-19 kepada pemuka agama di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Bantuan diberikan mempertimbangkan wabah COVID-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi dan sosial.




Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021