Peternak sapi di Kota Pontianak mengakui pada momen Idul Adha 1442 H yang sebentar lagi tiba ada penurunan permintaan hewan kurban dibanding tahun sebelumnya.

"Saat ini terasa ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Biasanya sebulan mau Idul Adha permintaan sudah tinggi namun saat ini lesu saja," ujar satu di antara peternak sapi di Pontianak, Asnari di Pontianak,Jumat.

Ia memperkirakan bahwa adanya penurunan permintaan sapi qurban lantaran faktor wabah COVID-19 masih melanda.

Baca juga: Lazisnu Kota Pontianak distribusikan 5 ekor kambing kurban
Baca juga: Idul Adha 1441 H, Masjid Kapal Munzalan Kubu Raya terima 110 ekor hewan kurban

"Penurunan ini sepertinya karena COVID-19. Sebelumnya tidak ada COVID-19 permintaan tinggi - tinggi saja," jelas peternak di Jalan Tani, Tanjung Raya II Pontianak tersebut.

Ia mengatakan saat ini ia memelihara 8 ekor sapi dan baru laku sekitar 3 tiga ekor. Sapi yang ia jual jenis sapi Madura atau lokal.

"Sapi memang kita pelihara sendiri bukan penggemukan atau di datang dari luar untuk jualan. Harga sapi yang saya jual mulai Rp16 jutaan hingga Rp19 jutaan," kata dia.

Turunnya permintaan sapi juga dirasakan pengusaha sekaligus peternak sapi di Pontianak, Ngawi. Menurutnya memang saat ini ada sedikit penurunan penjualan.

Baca juga: Wali Kota Pontianak apresiasi panitia gunakan "besek" wadah daging kurban

"Dibanding hari biasa permintaan sapi tentu meningkat saat menjelang hari raya qurban. Namun dibandingkan hari raya qurban sebelumnya permintaan saat ini agak lesu," katanya.

Ia memaklumi kondisi saat ini yang masih ada wabah COVID-19. Menurutnya kondisi itu bisa menyebabkan daya beli masyarakat untuk berkurban turun.

"Untuk sapi yang saya jual didatangkan dari Jawa. Saya memang pengusaha sapi di Pontianak. Harga jual sapi saya di kisaran Rp15 -Rp16 jutaan. Saat ini masih lumanya banyak stok," kata dia.

Ia berharap wabah ini bisa berlalu sehingga aktivitas ekonomi masyarakat atau daerah pulih termasuk dalam hal bisnis hewan. Dengan kondisi ini menurutnya menjadi tantangan pelaku usaha bagaimana bisa terus bertahan.

"Kami tentu terus bertahan dan gencar melakukan penjualan. Kalau dulu dalam penjualan mudah dan kini kami harus lebih maksimal lagi mencari konsumen agar stok kita habis," katanya.

Baca juga: Pemkab Kubu Raya salurkan 32 hewan kurban ke 9 kecamatan
Baca juga: Pemkot Pontianak salurkan 30 sapi kurban
Baca juga: Huawei salurkan hewan kurban ke Masjid Kapal Munzalan

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021