Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak Jajarannya untuk membenahi masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan infrastruktur di Wilayah Kalbar pada sisa masa pemerintahannya di provinsi itu.
"Fokus kita tahun depan yakni penanganan masalah IPM dan infrastruktur. Saya mengajak Bupati dan Walikota untuk betul-betul memperhatikan IPM dan juga memberi perhatian terhadap validasi data," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Untuk memvalidasi data, Sutarmidji mengajak jajarannya untuk selalu bersinergi terhadap Badan Pusat Statistik (BPS) dalam memvalidasi data untuk peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar.
"Saya meyakini masalah ada pada data-data kita, sehingga data ini perlu menjadi perhatian, kita juga harus menyusun anggaran berdasarkan indikator-indikator yang mungkin menjadi titik tumpu untuk percepatan peningkatan angka IPM," tuturnya.
Sutarmidji mencontohkan, ketika ada pembangunan joging track maupun trotoar jalan, sebenarnya itu termasuk indikator dalam lamanya usia harapan hidup untuk mengukur tingkat kebahagiaan dan sebagainya.
"Membangun itu bukan untuk gagah-gagahan, namun karena memang hal tersebut menjadi indikator yang harus kita perhatikan. Setiap kita menyusun anggaran dengan indikator yang dibutuhkan maka capaian dari indikator tersebut akan lebih baik," katanya.
Untuk tingkat kemiskinan di Kalbar, lanjutnya, juga terus menurun hingga mencapai 7,15 persen, sehingga ke depan, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan pada prasarana pelayanan publik serta pelayanan kesehatan pada sektor pemerintahan sudah sangat memadai.
"Untuk ke depannya, sarana dan prasarana pelayanan publik dan kesehatan sudah sangat memadai, sehingga hal tersebut pada tahun berikutnya tidak menjadi prioritas kembali," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Fokus kita tahun depan yakni penanganan masalah IPM dan infrastruktur. Saya mengajak Bupati dan Walikota untuk betul-betul memperhatikan IPM dan juga memberi perhatian terhadap validasi data," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Untuk memvalidasi data, Sutarmidji mengajak jajarannya untuk selalu bersinergi terhadap Badan Pusat Statistik (BPS) dalam memvalidasi data untuk peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar.
"Saya meyakini masalah ada pada data-data kita, sehingga data ini perlu menjadi perhatian, kita juga harus menyusun anggaran berdasarkan indikator-indikator yang mungkin menjadi titik tumpu untuk percepatan peningkatan angka IPM," tuturnya.
Sutarmidji mencontohkan, ketika ada pembangunan joging track maupun trotoar jalan, sebenarnya itu termasuk indikator dalam lamanya usia harapan hidup untuk mengukur tingkat kebahagiaan dan sebagainya.
"Membangun itu bukan untuk gagah-gagahan, namun karena memang hal tersebut menjadi indikator yang harus kita perhatikan. Setiap kita menyusun anggaran dengan indikator yang dibutuhkan maka capaian dari indikator tersebut akan lebih baik," katanya.
Untuk tingkat kemiskinan di Kalbar, lanjutnya, juga terus menurun hingga mencapai 7,15 persen, sehingga ke depan, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan pada prasarana pelayanan publik serta pelayanan kesehatan pada sektor pemerintahan sudah sangat memadai.
"Untuk ke depannya, sarana dan prasarana pelayanan publik dan kesehatan sudah sangat memadai, sehingga hal tersebut pada tahun berikutnya tidak menjadi prioritas kembali," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022