Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono mengimbau masyarakat untuk menghemat air karena debit air Sungai Kapuas sebagai sumber bahan baku mengalami surut sehingga produksi air bersih yang dikelola PDAM Tirta Khatulistiwa tidak maksimal.

"Banyak keluhan masyarakat terhadap layanan air bersih, air tidak mengalir atau airnya berlumpur. Kita cek di sini penyebabnya karena air Sungai Kapuas sebagai sumber air baku PDAM mengalami surut serta adanya pipa-pipa yang mudah pecah. Untuk sementara mari kita menghemat penggunaan air,” ajaknya di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan dengan surutnya permukaan air menyebabkan PDAM menghentikan sementara produksi hingga air pasang. Namun demikian, saat air mulai pasang, kadar garam air meningkat akibat intrusi air laut. Idealnya, ambang batas kadar garam untuk bisa memproduksi air adalah 250 miligram per liter. Tapi kondisi saat ini sudah mencapai 400 miligram per liter.

"Air baku ini tanggung jawab pemerintah pusat kita berharap pemerintah pusat bisa memikirkan untuk penanganan masalah sumber air baku ini," terangnya.

Memang, kata dia, sudah ada Waduk Penepat yang jaraknya 24 kilometer dari PDAM tetapi kapasitasnya hanya 14 ribu meter kubik. Masalahnya kalau air laut masuk hingga ke Waduk Penepat, kondisi ini juga akan mengakibatkan terganggunya produksi air PDAM.

"Kapasitas produksi di sana 500 liter per detik, sementara produksi sekarang 2.058 liter per detik," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Ardiansyah menerangkan kondisi air PDAM saat ini memang terganggu akibat air Sungai Kapuas mulai surut.

Hal ini terjadi sudah beberapa pekan sehingga menyebabkan pihaknya tidak bisa maksimal memproduksi air bersih. Kapasitas produksi normal 2.058 liter per detik, tetapi dengan terjadinya air surut mengakibatkan produksi tidak maksimal.

"Sebagaimana bisa dilihat tadi untuk IPA 1 dan 2 saja untuk mengambil air hampir setengah dari pipa menuju ke intake," terangnya.

Kondisi ini menyebabkan masyarakat yang bermukim di daerah pinggiran mengalami gangguan suplai air bersih seperti air tidak mengalir, tekanan air yang kecil. Hal ini disebabkan faktor alam dengan surutnya permukaan air Sungai Kapuas sebagai bahan baku.

"Kondisi ini juga dialami pelanggan yang suplai airnya berasal dari IPA di Gang Kayu Manis, Selat Panjang dan IPA di Parit Mayor," jelasnya.

Jumlah pelanggan PDAM yang aktif hingga saat ini tercatat 149 ribu pelanggan. Ardiansyah mengatakan, bagi masyarakat yang mengalami kesulitan mendapat air bersih dikarenakan air PDAM tidak lancar, bisa mengambil air langsung ke PDAM secara gratis. Caranya dengan dikoordinir oleh RT setempat dan mengirimkan surat permohonan air bersih.

"Kita akan bantu dengan mengirimkan air tangki, dikoordinir oleh RT setempat," jelas dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023