RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak melalui inovasi Sistem Informasi Pelayanan Terintegrasi (Sipinter) meraih Juara I Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Pontianak 2023.
"Alhamdulillah setelah melewati serangkaian proses penilaian, inovasi kami berhasil meraih juara I. Tentunya ini menambah semangat bagi kami semua seluruh insan RSUD untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ujar Direktur RSUD SSMA dr Eva Nurfarihah di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan inovasi Sipinter mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang telah ada sebelumnya seperti Simponi dan e-Resep, serta mampu berintegrasi dengan aplikasi di luar rumah sakit, seperti Aplikasi V-Claim, Mobile JKN BPJS Kesehatan, dan e-Klaim INA CBG's milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Dengan adanya Sipinter memberikan banyak sekali manfaat tidak saja bagi pengguna layanan, tetapi juga bagi manajemen rumah sakit seperti efisiensi biaya sehingga dapat menekan potensi kerugian rumah sakit," jelasnya.
Sipinter, kata dia, memudahkan pihaknya mengakses data pasien hanya melalui layar komputer atau laptop, sehingga waktu tunggu pasien yang semakin ringkas karena tenaga medis tidak lagi harus berulang-ulang untuk menulis data rekam medis secara manual.
"Kami berhasil melakukan efisiensi dengan menghilangkan tumpukan kertas rekam medis dan mengubahnya menjadi data digital yang terjamin akurasi dan kerahasiaan datanya karena semua proses sudah dilakukan melalui proses komputerisasi," imbuhnya.
Dengan adanya Sipinter, lanjutnya, pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan tidak lagi perlu membawa banyak berkas, cukup membawa KTP/kartu BPJS atau mendaftarkan diri melalui aplikasi SIMPONI V2 yang bisa dilakukan di mana saja melalui smartphone.
"Pasien yang telah diperiksa membawa tiket nomor obat untuk menunggu proses penyelesaian obat di farmasi, namun jika pasien ingin obat diantar kerumah kami pun telah menyediakan inovasi lainnya yaitu Go Medicine, dimana pengantaran obat menggunakan jasa ojek online yang telah bekerja sama dengan rumah sakit,” paparnya.
Ia berharap inovasi Sipinter memberikan rasa nyaman bagi pengguna sehingga tenaga kesehatan tidak lagi terbebani dengan proses administrasi. Menurutnya, sejak penerapan Sipinter, pasien yang biasanya menumpuk pada loket pendaftaran jauh berkurang, karena pasien memiliki banyak pilihan untuk melakukan pendaftaran baik melalui aplikasi, mesin anjungan mandiri, maupun loket pendaftaran yang telah terintegrasi dengan Sipinter.
"Layanan kesehatan semakin lebih baik, penanganan pasien semakin dipermudah, hal tersebut berdampak kepada kepuasan dan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat kepada RSUD SSMA," ucapnya.
Baca juga: RSUD SSMA Pontianak andalkan Sipinter di kompetisi inovasi layanan publik
Baca juga: RSUD SSMA Pontianak kenalkan "smart hospital" dalam fasilitas layanan kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Alhamdulillah setelah melewati serangkaian proses penilaian, inovasi kami berhasil meraih juara I. Tentunya ini menambah semangat bagi kami semua seluruh insan RSUD untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ujar Direktur RSUD SSMA dr Eva Nurfarihah di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan inovasi Sipinter mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang telah ada sebelumnya seperti Simponi dan e-Resep, serta mampu berintegrasi dengan aplikasi di luar rumah sakit, seperti Aplikasi V-Claim, Mobile JKN BPJS Kesehatan, dan e-Klaim INA CBG's milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Dengan adanya Sipinter memberikan banyak sekali manfaat tidak saja bagi pengguna layanan, tetapi juga bagi manajemen rumah sakit seperti efisiensi biaya sehingga dapat menekan potensi kerugian rumah sakit," jelasnya.
Sipinter, kata dia, memudahkan pihaknya mengakses data pasien hanya melalui layar komputer atau laptop, sehingga waktu tunggu pasien yang semakin ringkas karena tenaga medis tidak lagi harus berulang-ulang untuk menulis data rekam medis secara manual.
"Kami berhasil melakukan efisiensi dengan menghilangkan tumpukan kertas rekam medis dan mengubahnya menjadi data digital yang terjamin akurasi dan kerahasiaan datanya karena semua proses sudah dilakukan melalui proses komputerisasi," imbuhnya.
Dengan adanya Sipinter, lanjutnya, pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan tidak lagi perlu membawa banyak berkas, cukup membawa KTP/kartu BPJS atau mendaftarkan diri melalui aplikasi SIMPONI V2 yang bisa dilakukan di mana saja melalui smartphone.
"Pasien yang telah diperiksa membawa tiket nomor obat untuk menunggu proses penyelesaian obat di farmasi, namun jika pasien ingin obat diantar kerumah kami pun telah menyediakan inovasi lainnya yaitu Go Medicine, dimana pengantaran obat menggunakan jasa ojek online yang telah bekerja sama dengan rumah sakit,” paparnya.
Ia berharap inovasi Sipinter memberikan rasa nyaman bagi pengguna sehingga tenaga kesehatan tidak lagi terbebani dengan proses administrasi. Menurutnya, sejak penerapan Sipinter, pasien yang biasanya menumpuk pada loket pendaftaran jauh berkurang, karena pasien memiliki banyak pilihan untuk melakukan pendaftaran baik melalui aplikasi, mesin anjungan mandiri, maupun loket pendaftaran yang telah terintegrasi dengan Sipinter.
"Layanan kesehatan semakin lebih baik, penanganan pasien semakin dipermudah, hal tersebut berdampak kepada kepuasan dan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat kepada RSUD SSMA," ucapnya.
Baca juga: RSUD SSMA Pontianak andalkan Sipinter di kompetisi inovasi layanan publik
Baca juga: RSUD SSMA Pontianak kenalkan "smart hospital" dalam fasilitas layanan kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023