Pj. Gubernur Harisson optimistis inflasi di Kalimantan Barat terus terkendali dengan program operasi pasar yang dilakukan Pemprov Kalbar dari Hulu sampai ke Hilir.
"Awal tahun ini, saya turun langsung ke daerah untuk memastikan ketersediaan pangan dan harga kebutuhan masyarakat aman terkendali. Kita berharap inflasi di rentang 2,5 plus minus 1, di mana saat ini kita berada di angka 2,2 persen di bawah angka inflasi nasional yaitu 2,61 persen," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kayong Utara, Senin.
Dengan kondisi inflasi yang tidak tinggi di Kalbar, kata Harisson, patut dibanggakan, karena Kalbar berada di 3 Provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia.
"Untuk itu saya minta kepada setiap Pemda untuk benar-benar menjaga ketersediaan pangan dan pengendalian harga di daerahnya masing-masing. Paling tidak kita tetap di 5 terendah dan saya yakin bupati dan perangkatnya akan mampu menjaga angka inflasi ini," tuturnya.
Ia juga membenarkan ada beberapa komoditi yang beresiko menyumbang inflasi di Kalbar, antara lain daging ayam ras, telur ayam, beras, cabe rawit, bawang merah, bawang putih hingga angkutan udara.
"Untuk Natal dan tahun baru kemarin, memang banyak harga yang naik, tapi itu hanya musiman. Adapun yang menyumbangkan inflasi yaitu beras, rokok kretek, angkutan udara, bawang putih, bawang merah, ikan tongkol hingga daging babi. Padahal kita sudah antisipasi distribusinya bisa menggunakan darat," katanya.
Oleh karenanya ia berharap Bupati dan Walikota di Kalbar untuk rutin mengecek secara langsung harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di wilayahnya.
"Saya harapkan Bupati dan Wali Kota bisa sering turun ke pasar, tanya informasinya kalau perlu dengan pedagang. Nah dari situ kita paham apa yang menjadi masalah ini, sehingga kita bisa mengambil langkah yang lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata Harisson.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kalbar cegah inflasi dari hulu ke hilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Awal tahun ini, saya turun langsung ke daerah untuk memastikan ketersediaan pangan dan harga kebutuhan masyarakat aman terkendali. Kita berharap inflasi di rentang 2,5 plus minus 1, di mana saat ini kita berada di angka 2,2 persen di bawah angka inflasi nasional yaitu 2,61 persen," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kayong Utara, Senin.
Dengan kondisi inflasi yang tidak tinggi di Kalbar, kata Harisson, patut dibanggakan, karena Kalbar berada di 3 Provinsi dengan inflasi terendah se-Indonesia.
"Untuk itu saya minta kepada setiap Pemda untuk benar-benar menjaga ketersediaan pangan dan pengendalian harga di daerahnya masing-masing. Paling tidak kita tetap di 5 terendah dan saya yakin bupati dan perangkatnya akan mampu menjaga angka inflasi ini," tuturnya.
Ia juga membenarkan ada beberapa komoditi yang beresiko menyumbang inflasi di Kalbar, antara lain daging ayam ras, telur ayam, beras, cabe rawit, bawang merah, bawang putih hingga angkutan udara.
"Untuk Natal dan tahun baru kemarin, memang banyak harga yang naik, tapi itu hanya musiman. Adapun yang menyumbangkan inflasi yaitu beras, rokok kretek, angkutan udara, bawang putih, bawang merah, ikan tongkol hingga daging babi. Padahal kita sudah antisipasi distribusinya bisa menggunakan darat," katanya.
Oleh karenanya ia berharap Bupati dan Walikota di Kalbar untuk rutin mengecek secara langsung harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di wilayahnya.
"Saya harapkan Bupati dan Wali Kota bisa sering turun ke pasar, tanya informasinya kalau perlu dengan pedagang. Nah dari situ kita paham apa yang menjadi masalah ini, sehingga kita bisa mengambil langkah yang lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan ini," kata Harisson.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kalbar cegah inflasi dari hulu ke hilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024