Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura membagikan 254.696 tanaman cabai rawit dengan polybag di Kabupaten Mempawah, Kubu Raya, Kota Singkawang, Pontianak, dan Kayong Utara sebagai upaya pencegahan inflasi dari komoditas cabai rawit di Kalbar.
"Berdasarkan data statistik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan penanaman cabai rawit seluas 154 Ha pada tahun 2023, yang tersebar di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Ketapang, Mempawah, Sintang, Sekadau, dan Kota Singkawang," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, pada 2023, sebanyak 117.500 cabai rawit polybag disalurkan untuk Kabupaten Landak, Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Pontianak, dan Sanggau. Sedangkan pada 2024 akan menyalurkan 254.696 cabai rawit polybag untuk Kabupaten Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Pontianak, dan Kayong Utara.
"Kami berharap dengan dilakukan agenda tersebut dapat menjaga harga yang stabil, perekonomian yang stabil dan pengendalian inflasi," tuturnya.
Menurut Harisson dengan memasifkan program penanaman cabsi rawit, tidak hanya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, menekan inflasi bahkan lebih dari itu masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif menjadi lebih bermanfaat.
Dia menambahkan, cabai rawit merupakan komoditas yang sangat strategis, dan dapat dianggap sebagai salah satu kebutuhan masyarakat. Meskipun secara agregat volume produksi tahunan cabai terhitung mencukupi, namun karena sebaran antarwaktu dan antarwilayah, komoditas cabai ini perlu mendapat perhatian ekstra.
"Terlebih pada momentum hari besar keagamaan nasional yang berpotensi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan cabai," katanya.
Mantan Sekda Kalbar ini juga berharap dengan gerakan tanam cabai ini, harga cabai bisa turun karena persediaannya tercukupi.
"Seperti kita ketahui bersama program Gerakan Tanam Cabai ini dimulai serentak pada 6 Desember 2023 lalu, yang dicanangkan di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, dengan memberikan bantuan bibit sebanyak 38 ribu untuk seluruh Kabupaten Sanggau," kata Harisson
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Berdasarkan data statistik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan penanaman cabai rawit seluas 154 Ha pada tahun 2023, yang tersebar di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Ketapang, Mempawah, Sintang, Sekadau, dan Kota Singkawang," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, pada 2023, sebanyak 117.500 cabai rawit polybag disalurkan untuk Kabupaten Landak, Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Pontianak, dan Sanggau. Sedangkan pada 2024 akan menyalurkan 254.696 cabai rawit polybag untuk Kabupaten Mempawah, Kubu Raya, Singkawang, Pontianak, dan Kayong Utara.
"Kami berharap dengan dilakukan agenda tersebut dapat menjaga harga yang stabil, perekonomian yang stabil dan pengendalian inflasi," tuturnya.
Menurut Harisson dengan memasifkan program penanaman cabsi rawit, tidak hanya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, menekan inflasi bahkan lebih dari itu masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif menjadi lebih bermanfaat.
Dia menambahkan, cabai rawit merupakan komoditas yang sangat strategis, dan dapat dianggap sebagai salah satu kebutuhan masyarakat. Meskipun secara agregat volume produksi tahunan cabai terhitung mencukupi, namun karena sebaran antarwaktu dan antarwilayah, komoditas cabai ini perlu mendapat perhatian ekstra.
"Terlebih pada momentum hari besar keagamaan nasional yang berpotensi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan cabai," katanya.
Mantan Sekda Kalbar ini juga berharap dengan gerakan tanam cabai ini, harga cabai bisa turun karena persediaannya tercukupi.
"Seperti kita ketahui bersama program Gerakan Tanam Cabai ini dimulai serentak pada 6 Desember 2023 lalu, yang dicanangkan di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, dengan memberikan bantuan bibit sebanyak 38 ribu untuk seluruh Kabupaten Sanggau," kata Harisson
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024