Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) menggelar patroli terkoordinasi untuk mengecek patok batas negara Indonesia dan Malaysia di sepanjang daerah perbatasan sektor timur di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
"Patroli itu bertujuan untuk mengetahui keberadaan patok batas wilayah Indonesia Kalimantan Barat dan Sarawak Malaysia," kata Kepala Staf Korem (Kasrem) 121/Alambhana Wanawai Kolonel Inf Mohamad Isnaeni, di Badau Kapuas Hulu Kalbar, Senin.
Isnaeni menyampaikan patroli bersama juga dapat memberikan manfaat bagi kedua negara di wilayah yurisdiksi masing-masing dalam upaya melakukan pencegahan terhadap kegiatan ilegal seperti ilegal logging, ilegal mining, ilegal trafficking, pelintas batas ilegal dan kriminalitas seperti narkoba, yang kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan kedua negara.
Selain itu, berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan yang mungkin dilakukan oleh oknum-oknum masyarakat kedua negara, sekaligus juga dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif disepanjang perbatasan darat antara Indonesia dan Malaysia.
Diketahui, patroli terkoordinasi dilaksanakan selama 10 hari yang dimulai 14 sampai dengan 21 Juli 2024, dengan menyisir sepanjang perbatasan Indonesia dan Malaysia Sektor Timur Badau Kalimantan Barat.
Ia berharap melalui patroli terkoordinasi itu dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan profesionalisme prajurit, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan persahabatan antar satuan militer kedua negara.
"Interaksi antar prajurit saat patroli terkoordinasi juga sebagai sarana yang efektif dalam mewujudkan semangat kebersamaan, saling pengertian antar prajurit kedua negara, sehingga hubungan kedua negara tetap terjaga dengan baik," kata Isnaeni.
Isnaeni berpesan kepada prajurit Yonzipur 5/Abw yang bertugas di perbatasan, agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit 10 RRD TDM yang saat ini bertugas di perbatasan yang sama.
"Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan, saya yakin apabila kalian dapat memenuhi semua itu, maka tujuan kegiatan patroli terkoordinasi itu senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya," pesan Isnaeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Patroli itu bertujuan untuk mengetahui keberadaan patok batas wilayah Indonesia Kalimantan Barat dan Sarawak Malaysia," kata Kepala Staf Korem (Kasrem) 121/Alambhana Wanawai Kolonel Inf Mohamad Isnaeni, di Badau Kapuas Hulu Kalbar, Senin.
Isnaeni menyampaikan patroli bersama juga dapat memberikan manfaat bagi kedua negara di wilayah yurisdiksi masing-masing dalam upaya melakukan pencegahan terhadap kegiatan ilegal seperti ilegal logging, ilegal mining, ilegal trafficking, pelintas batas ilegal dan kriminalitas seperti narkoba, yang kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan kedua negara.
Selain itu, berbagai dampak lainnya yang timbul di perbatasan yang mungkin dilakukan oleh oknum-oknum masyarakat kedua negara, sekaligus juga dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif disepanjang perbatasan darat antara Indonesia dan Malaysia.
Diketahui, patroli terkoordinasi dilaksanakan selama 10 hari yang dimulai 14 sampai dengan 21 Juli 2024, dengan menyisir sepanjang perbatasan Indonesia dan Malaysia Sektor Timur Badau Kalimantan Barat.
Ia berharap melalui patroli terkoordinasi itu dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan profesionalisme prajurit, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan persahabatan antar satuan militer kedua negara.
"Interaksi antar prajurit saat patroli terkoordinasi juga sebagai sarana yang efektif dalam mewujudkan semangat kebersamaan, saling pengertian antar prajurit kedua negara, sehingga hubungan kedua negara tetap terjaga dengan baik," kata Isnaeni.
Isnaeni berpesan kepada prajurit Yonzipur 5/Abw yang bertugas di perbatasan, agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit 10 RRD TDM yang saat ini bertugas di perbatasan yang sama.
"Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan, saya yakin apabila kalian dapat memenuhi semua itu, maka tujuan kegiatan patroli terkoordinasi itu senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya," pesan Isnaeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024