Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menggencarkan Gerakan Menanam di Pekarangan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan warga setempat demi kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

"Gerakan Menanam di Pekarangan ini dituangkan dalam Surat Edaran kepada seluruh ASN Kota Pontianak khususnya dan masyarakat Kota Pontianak pada umumnya, untuk melakukan gerakan menanam berbagai komoditas sayuran," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto usai menanam sayuran secara simbolis pada pencanangan Gerakan Menanam di Pekarangan di Jalan Petani, Rabu.



Ia menyebut ada beberapa komoditas pangan yang acapkali bergejolak, terutama komoditas sayuran, antara lain cabai rawit, cabai merah, sawi hijau, kangkung, bayam dan lainnya. Pelaksanaan Gerakan Menanam di Pekarangan bergizi cepat panen ini menggerakkan 52 kelompok wanita tani maupun kelompok tani sebanyak 1.040 orang.

“Seandainya satu kelompok menanam 250 pot atau polibag cabai yang tumbuh subur, akan tersedia tanaman yang menghasilkan sebanyak 13 ribu pohon dengan menyumbang produksi 3 ton cabai per panen,” kata Edi Suryanto.

Selain menanam sayuran, gerakan ini juga meliputi pemberian bantuan benih, demplot, pertanaman skala rumah tangga hingga panen untuk komoditas cabai, sawi, kangkung, bayam, terong dan tomat.

Pj Wali Kota berharap gerakan menanam cabai oleh ASN yang berjumlah 4.395 orang di pekarangan kantor dan pekarangan rumah ASN dapat terlaksana secara berkelanjutan.

“Apabila ASN menanam di pekarangan rumahnya masing-masing sebanyak 10 pot atau polibag cabai, diperkirakan akan tersedia 43.950 tanaman,” ungkapnya.

Jumlah tanaman tersebut, lanjut dia, jika dikonversikan di lahan, sama dengan lahan seluas 3 hektare. Apabila tanaman cabai tumbuh subur, dapat menghasilkan 3 ton per hektare.

 



“Artinya, ASN di lingkungan Pemkot Pontianak akan menyumbang hampir 10 ton cabai per bulan. Tentunya dapat menekan tingginya permintaan cabai, sehingga harga menjadi stabil,” imbuhnya.

Gerakan Menanam di Pekarangan Bergizi Cepat Panen dengan Inovasi Gerakan Pemanfaatan Serentak Limbah Rumah Tangga untuk Pertanian Ramah Lingkungan (Gema Seruling) diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan media tanam dan pupuk organik. Selain itu, dapat memanfaatkan barang-barang bekas sebagai wadah tanaman.

“Dengan gerakan pemanfaatan serentak limbah rumah tangga untuk pertanian ramah lingkungan ditargetkan dapat mengurangi limbah rumah tangga sebanyak 21 persen,” kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024