Pekanbaru (ANTARA Kalbar) - Festival Danau Kayangan di Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau, resmi dibuka wali kota H Firdaus MT dengan melibatkan sejumlah warga dan pihak berkepentingan lainnya untuk tujuan pariwisata serta budaya.
"Tujuan Festival Danau Kayangan itu untuk memajukan pariwisata agar wisatawan lokal maupun mancanegara bersedia berkunjung ke daerah ini," kata Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus MT di Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Sabtu.
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan aparat Pemkot Pekanbaru dalam mendukung festival tersebut yakni memperbaiki sarana maupun prasarana pendukung serta memperbaiki jalan menuju obyek wisata Bandar Kayangan.
Sedangkan festival tersebut digelar mulai Sabtu hingga Minggu (17/6) dengan sejumlah kegiatan diantaranya lomba perahu dayung, lomba perahu tongkang, bazar UKM, kaligrafi Islam, lomba mewarnai bagi anak SD dan SMP serta lomba band antar siswa se-Kota Pekanbaru.
Selain itu, panitia festival juga mengadakan lomba bercerita dihadapan massa tentang sejarah Kota Pekanbaru oleh para siswa SMA dan sederajat.
Namun pada lomba perahu dayung di Danau Kayangan tersebut diikuti puluhan peserta diantaranya dari Kecamatan Rumbai Pesisir, Sukajadi, Bukit Raya, Tenayan Raya, Payung Sekaki, Tampan, Rumbai, Marpoyan Damai, dan Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru.
Bahkan panitia juga menggelar bazar kerajinan rakyat dan makanan tradisional seperti cendol beras, ikan bakar khas daun, aneka makanan dari singkomg dan sagu.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Festival Danau Kayangan yang juga Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Pekanbaru Destrayani Bibra mengatakan pihaknya mengelar acara tersebut terkait peringatan HUT Kota Pekanbaru yang ke-228.
Menurut Bibra bahwa diharapkan usai Festival Danau Kayangan tersebut banyak turis lokal maupun mancanegara yang mengunjungi obyek wisata yang terletak sekitar 12 km arah utara Kota Pekanbaru.
Danau Kayangan yang dulunya disebut danau buatan selain sebagai obyek wisata andalan di wilayah ini juga sekitar danau terdapat arena perkemahan Pramuka dan tempat pelatihan berbagai organisasi kemasyarakatan.
Dia menambahkan, kegiatan festival itu juga melibatkan warga sekitar sehingga mereka diperkenankan menjual aneka makanan dan minuman tanpa dipungut biaya di lokasi wisata itu.
(A047)