Sungai Raya (ANTARAKalbar) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan menyatakan pihaknya akan menerapkan sistem kewirausahaan yang ada di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat petani dan UMKM di kabupaten itu.
"Dari hasil kunjungan di beberapa lokasi pelatihan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna milik PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Sukorejo-Pasuruan, saya menilai, HMSP bisa dijadikan sebagai contoh perusahaan besar yang baik, terutama dalam hal kepedulian untuk mengembangkan pusat pelatihan bagi para pelaku UMKM," katanya di Sungai Raya, Minggu.
Dia menyatakan, jika program pelatihan itu bisa diterapkan untuk masyarakat Kubu Raya, maka akan banyak yang dibantu melalui program pelatihan layaknya di PPKS.
Rosalina menjelaskan, dalam kunjungannya beserta Bupati dan seluruh Camat se-Kubu Raya dan beberapa kepala SKPD, kadang mereka sempat termangu melihat pelatihan yang diberikan dan beberapa metode atau modul yang telah diterapkan di PPKS tersebut.
Di antaranya penanaman padi metode System of Rice Intensification (SRI). Menurut keterangan Konsultan SRI Sampoerna, penanaman padi dengan metode SRI mampu meningkatkan produksi padi hingga 40 persen dan bisa menekan biaya produksi hingga Rp300.000 per hektare.
"Ini harus disebarluaskan ke masyarakat umum. Dengan demikian, para petani bisa terus berkembang dan otomatis kebutuhan pangan nasional bisa semakin dicukupi," tuturnya.
Selain pengembangan tanam padi metode SRI, juga ada pengolahan kotoran sapi, baik kotoran padat maupun kotoran cair. Untuk kotoran air atau urin sapi, akan diproses melalui metode fermentasi dengan beberapa proses yang akhirnya menghasilkan pupuk organik cair.
Pupuk itu bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman sebagai pengganti pupuk Urea. Jika dijual, harganya mencapai Rp10.000 per liter.
(pso-171)