Jakarta (ANTARA Kalbar) - Berdasarkan survei the Global @dvisor Wave 29 yang dilakukan Ipsos menunjukkan 75 persen orang Indonesia memilih untuk menjadi lebih kreatif dibandingkan lebih pintar sebanyak 25 persen.
"Kebanyakan orang Indonesia, laki-laki dan perempuan yang berusia di bawah 35 tahun sampai 64 tahun dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang bervariasi menginginkan menjadi lebih kreatif dibandingkan menjadi lebih pintar," kata Managing Director Ipsos Indonesia, Iwan Murty di Jakarta, Kamis.
Survei juga menunjukkan, Indonesia merupakan negara dengan persentase tertinggi dibandingkan 24 negara lainnya yang disurvei, dimana penduduknya memilih untuk menjadi lebih kreatif dibandingkan lebih pintar.
Setelah Indonesia, Swedia diurutan kedua mencapai 69 persen warganya memilih lebih kreatif dan Turki 67 persen. Sebaliknya, Jepang adalah negara yang penduduknya memilih untuk menjadi lebih pintar daripada lebih kreatif dengan persentase 58 persen ingin menjadi lebih pintar dan 42 persen ingin menjadi lebih kreatif.
Secara global, dari seluruh 25 negara yang disurvei, penduduk yang memilih lebih kreatif mencapai 57 persen daripada menjadi lebih pintar sebesar 43 persen yang lebih dipilih kalangan dengan usia antara 50-64 tahun dibandingkan kalangan muda.
Negara-negara yang disurvei termasuk Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, Inggris Raya, Hongaria, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Polandia, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Turki dan Amerika Serikat.
Untuk hasil survei yang ditampilkan disini, sampel internasional dari 18.768 orang dewasa berumur 18-64 tahun di Amerika Serikat dan Kanada, dan umur 16-64 tahun di negara-negara lainnya diwawancara.
(D016)