Pangkalpinang (ANTARA Kalbar) - Thailand akan menggandeng Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan wisata reliji dan medis di wilayah tersebut karena dinilai ketiga negara memiliki potensi yang dapat saling mendukung.
Hal tersebut dinyatakan Direktur Kerjasama Kepariwisataan Internasional, Kementerian Pariwisata dan Olah Raga Thailand, Wanna Cholpraves, di sela-sela pertemuan kepariwisataan MIT-GT ke-5 di Pangkalan Baru, Kamis.
"Ketiga negara memiliki potensi kepariwisataan reliji yang sama, ketiga-tiganya memiliki situs-situs keagamaan yang hampir mirip-mirip jadi kenapa tidak kita buat kerja sama dalam mengembangkan hal tersebut," kata Wanna Cholpraves di Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Jumat.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan kepariwisataan MIT-GT ke-5, disebutkan Cholpraves akan dibicarakan mengenai paket-paket dan promosi bersama kepariwisataan religi di tiga negara.
"Kami sedang mengembangkan The Magic Journey' di sepanjang rute yang dilalui Luang Pu Tuad, seorang tokoh biksu Budha yang memiliki kekuatan supranatural, agar promosi lebih gencar, kami akan menggandeng Indonesia," kata dia.
Promosi dilakukan dengan memperpanjang paket wisata reliji hingga ke wilayah-wilayah Indonesia yang memiliki situs agama Budha, terutama di sepanjang Sumatera.
Sementara itu, mengenai wisata medis, Cholpraves menjelaskan, peningkatan minat wisatawan internasional yang berorientasi medis merupakan peluang yang bagus untuk dikembangkan di negara-negara ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia.
"Untuk wisata medis, paling banyak diminati oleh wisatawan dari Timur Tengah, mereka mengaku biaya berwisata medis ke Asia Tenggara jauh lebih murah dibanding ke Eropa atau Amerika," kata dia.
Sebelumnya, Bangkok Hospital menjelaskan kemurahan biaya terkait dengan penginapan dan biaya kebutuhan hidup lain yang lebih murah di Asia Tenggara.
Judy Mitchell, staf pemasaran Bangkok Hospital menjelaskan wisata medis di Thailand berkembang sejak 15 tahun terakhir seiring dengan merosotnya keuangan dunia pada krisis moneter 1998.
"Pariwisata medis Thailand mulai besar sejak 15 tahun lalu tepatnya ketika terjadi krisis moneter di mana banyak orang yang tidak lagi mampu bepergian ke Eropa atau Amerika karena kendala keuangan, terlebih lagi setelah peristiwa 9/11 saat Amerika mulai memperketat keimigrasiannya," kata Judy.
Oleh sebab itu, Cholpraves mengatakan, pertemuan kali ini akan membahas peluang-peluang dan metode yang tepat dalam menyusun paket-paket wisata di tiga negara.
(I027/)
Thailand Gandeng Indonesia Kembangkan Wisata Religi dan Medis
Jumat, 13 Juli 2012 8:57 WIB