Sungai Raya, Kalbar (ANTARA Kalbar) - Warga Kota Pontianak dan Kubu Raya Kalimantan Barat merasa jengkel atas pemadaman listrik pada saat umat Muslim melakukan sholat Tarawih yang dilakukan oleh PT PLN setempat.
"Entah mengapa sampai saat ini pemadaman listrik masih saja dilakukan PLN, padahal sebelum Ramadhan, PLN sudah melakukan perawatan dan melakukan pemadaman bergilir. Itu kita bisa maklum, tapi nyatanya saat bulan puasa, listrik masih saja padam," kata Zulfi, warga jalan Parit Haji Husein, di Sungai Raya, Selasa.
Menurutnya, pemadaman yang terjadi bukan hanya sekali dilakukan, namun berulang kali dan terjadi pada saat berbuka puasa dan saat shalat Tarawih. Itu yang membuat masyarakat menjadi semakin kesal.
"Apa lagi menjelang Lebaran seperti saat ini, pemadaman lebih sering terjadi di saat banyak ibu-ibu membuat kue. Kue lapis yang dibuat istri saya saja sampai dua kali gagal, padahal harga bahan untuk membuat kue tersebut sangat mahal," katanya.
Zulfi menyatakan, jika listrik padam saat masyarakat melaksanakan ibadah tentu saja bisa mengganggu, semestinya PLN bisa melakukan antisipasi, jadi tidak padam lagi saat kita sedang melaksanakan ibadah tarawih.
Dia juga mengumpat kesal, karena listrik tiba-tiba mati. Betapa tidak, dirinya sedang melakukan pekerjaan desain yang hendak digunakan sebelum Lebaran.
"Jika mendadak listrik mati, bagaimana kita mau kerja. Kami meminta PLN untuk tidak memadamkan listrik hingga menjelang lebaran, sebab banyak pekerjaan yang dilakukan menggunakan listrik," katanya.
(pso-171)