Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Nanat Fatah Natsir mengatakan saat ini hubungan kelompok Islam Sunni dan Syiah di tingkat internasional sudah membaik atau "mencair" sehingga konflik di tingkat lokal seharusnya tidak terjadi.
"Hubungan Sunni-Syiah internasional sudah 'mencair'. Universitas Al-Azhar, Kairo juga sudah mengakui Syiah sebagai bagian dari Islam," kata Nanat Fatah Natsir saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Bahkan, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Iran, negara dengan mayoritas Muslim Syiah, juga sangat baik. Banyak mahasiswa Indonesia yang dikirim untuk belajar di negara tersebut.
Dia menilai bahwa antara Islam Sunni dan Syiah sudah tidak ada persoalan lagi. Karena itu, dia mempertanyakan kenapa di tingkat lokal seperti di Sampang, Madura masih terjadi konflik antara kedua kelompok Islam itu.
"Saya melihat konflik itu terjadi karena faktor lain yang menjadi pemicu. Jadi bukan konflik berlatar belakang agama atau kepercayaan," kata mantan rektor UIN Bandung itu.
Nanat menduga konflik yang berujung kekerasan di Sampang, Madura terjadi karena faktor kultural. Selain itu, bukan tidak mungkin bila konflik itu terjadi karena faktor politis antara kedua kelompok di tingkat lokal.
Karena itu, dia meminta supaya aparat penegak hukum bersikap netral dan tegas dalam mengusut kasus itu, serta bertindak cermat dalam melihat akar permasalahan. Dia berharap hal serupa tidak terulang atau meluas ke wilayah lain.
(SDP-49)
ICMI: Hubungan Sunni-Syiah Internasional Sudah 'Cair'
Selasa, 28 Agustus 2012 11:36 WIB