Gianyar (ANTARA Kalbar) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar Festival Kopi Indonesia di Museum Puri Lukisan, Ubud, pada 15-16 September 2012.
"Sebelum ICF (Indonesian Coffee Festival) digelar di sini, kami telah berkeliling kota di Indonesia untuk mengetahui antusiasme penggemar kopi," kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara ICF, Nizar, di sela-sela pembukaan festival itu, Sabtu.
Menurut dia, festival yang digelar di Ubud itu untuk memperkenalkan Indonesia sebagai kiblat kopi dunia dan menjadikan agrowisata kopi sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan sekaligus mengembangkan kuliner kopi sebagai bagian adri gaya hidup.
"Melalui ajang festival ini diharapkan kopi dari Indonesia lebih dikenal masyarakat internasional dan menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara petani, pedagang, produsen, dan eksportir," kata Nizar.
Ia mengemukakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia, memiliki keunikan dalam pengolahan dan penyajian.
"Keunikan itu menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. Untuk ini kita harus gencar mempromosikan termasuk mempopulerkan kopi Indonesia, seperti kopi Luwak dan kopi Tubruk,¿ katanya.
Dia memperkirakan ada sekitar 100 miliar cangkir atau sekitar 165,9 ton kopi diseduh setiap hari oleh masyarakat di seluruh dunia.
Di Indonesia jumlah kebutuhan kopi diperkirakan mencapai 121.107 ton per tahun. Kebutuhan kopi tersebut dipasok dari
sentra produsen kopi yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air.
Luas areal perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,3 juta hektare, di antaranya tersebar di Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
(MDE)
Festival Kopi Digelar di Ubud
Sabtu, 15 September 2012 13:29 WIB
Keunikan itu menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.