Kairo (ANTARA Kalbar) - Mesir sedang mempelajari usulan Qatar mengenai campur tangan militer Liga Arab di Suriah.
"Kontak-kontak intensif sedang dilakukan terkait usulan Qatar untuk
campur tangan militer Arab guna menghentikan konflik politik di Suriah,"
kata Penasehat Politik Presiden Mesir, Saif Abdel Fatah, Ahad.
Usulan intervensi militer Liga Arab itu disampaikan Emir (Kepala
Negara) Qatar, Hamad Bin Khalifah, dalam pidatonya di Sidang Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Selasa (25/9).
Secara prinsip, kata Abdel Fatah, Mesir bersedia bergabung untuk
campur tangan Arab, namun harus ada batasan yang jelas mengenai tujuan
akhirnya.
Mesir sebelumnya menolak keras campur tangan militer asing, tapi mendesak penghentian kekerasan di negara bergolak itu.
Dalam pidatonya di Sidang Majeles Umum PBB pada Rabu, Presiden Moursi
kembali menyerukan Presiden Suriah Bashar Al Assad untuk menyerahkan
kekuasaan.
Presiden Moursi sebelumnya mengambil inisiatif pembentukan Kuartert
yang beranggotakan empat negara mencakup Mesir, Turki, Iran dan Arab
Saudi untuk mencari titik temu mengakhiri konflik bersenjata di Suriah.
Juru Bicara Presiden Mesir Yasser Ali mengatakan, Presiden Mesir
Mohamed Moursi dalam kunjungan resminya ke Turki pada Ahad (30/9)
menempatkan masalah Suriah sebagai salah satu agenda utama untuk
dibicarakan dengan para pemimpin Ankara, di samping masalah kerja sama
bilateral.
Dalam kunjungan sehari ke Ankara itu, Presiden Moursi bertemu dengan
timpalannya, Presiden Turki Abdullah Gul, Perdana Menteri Recep Tayyip
Erdogan.
Menurut Yasser Ali, selain bertemu dengan para pimpinan negara Turki,
Presiden Moursi juga bertemu dengan para pengusaha dari Kamar Dagang
dan Industri Turki. (M014/M014)
Mesir Pelajari Usulan Qatar Soal Suriah
Senin, 1 Oktober 2012 7:11 WIB