Tomohon (ANTARA Kalbar) - Areal pertanian dan perkebunan sayur milik petani yang berada beberapa kilometer arah Selatan dan Tenggara kawah Tompaluan, tertutup debu letusan Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Sebagaimana terpantau satu jam pascaletusan pukul 15.42 WITA dan 15.53 WITA, debu letusan menutupi areal pertanian dan perkebunan yang berada di sekitar lereng dan permukiman warga yang berada di Kelurahan Kaskakasen I, II, III, Kelurahan Wailan dan Kayawu, Kecamatan Tomohon Utara.
Petani setempat biasanya menanam tanaman sayur kol, bunga kol, ceisim, kubis, terong serta beberapa jenis sayuran lainnya, dan beberapa jenis bunga.
"Kami belum bisa memperkirakan berapa kerugian yang timbulkan. Beruntung saya beberapa hari lalu baru melakukan panen. Tapi kasihan bagi petani lainnya," kata Engel Sangian, petani terong Kelurahan Wailan.
Menurut dia, apabila tanaman terong terus-menerus tertutup debu letusan, daunnya akan gugur serta buah terong akan menjadi keras.
Petani lainnya tak mau mengambil risiko mengalami kerugian yang cukup besar, beberapa di antaranya langsung berinisiatif melakukan penyiraman.
"Kalau tidak disiram kerugian akan semakin banyak. Apalagi tanaman sayur yang ditanam akan dipanen pekan ini," kata Jantje, petani lainnya.
Sementara itu Sekretaris Kota Tomohon, Arnold Poli mengatakan, jajaran pemerintah kota telah turun ke sentra-sentra perkebunan warga untuk mendata jumlah kerugian warga petani.
"Kami sekarang telah turun langsung ke lapangan. Kami masih mendatanya karena memang debu letusan kebanyakan jatuh ke areal pertanian dan perkebunan warga. Mudah-mudahan saja kerusakannya tidak terlalu parah," kata Poli yang ketika dikonfirmasi sementara berada di lapangan.
Letusan Gunung Lokon Senis sore, mengeluarkan bunyi dentuman cukup kuat serta tinggi debu letusan mencapai 4000 meter, hingga kini tidak ada warga yang diungsikan.
(pso-305)