Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, dari hasil tes urine yang dilakukan BNNP Kalbar, Senin (3/12), satu perwira di jajaran Polda positif menggunakan narkoba.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Provos Polda Kalbar, satu perwira hasil tes urinenya negatif, karena mengandung morfin sulfat, yakni yang terkandung dalam obat-obatan, karena perwira itu sedang dalam pengobatan, sementara satunya lagi positif mengandung amphetamin yang biasanya terkandung dalam ekstasi atau morfin," kata Mukson Munandar di Pontianak, Selasa.
Mukson menjelaskan, satu perwira yang sebelumnya hasil tes urinenya diduga mengandung morfin, sebelumnya sudah melapor ke Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto bahwa sedang menjalani perawatan dari seorang dokter, karena mengalami sakit rematik dan kelebihan asam sulfat di bagian kaki perwira tersebut.
"Keterangan perwira tersebut juga diperkuat oleh keterangan dokter yang menanganinya, dan berita acara hasil pemeriksaan Provos Polda Kalbar," ujar Mukson.
Sementara itu, perwira yang diduga kuat hasil tes urinenya positif mengandung narkoba, saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh Provos Polda Kalbar, katanya.
"Terkait sanksi yang akan diberikan, nanti menunggu hasil terakhir pemeriksaan Provos Polda Kalbar, sanksinya bisa berupa sanksi administratif, disiplin maupun sanksi keras lainnya, misalnya saja, dicopot dari jabatan" ungkap Mukson.
Sebelumnya, Kepala BNNP Kalbar Brigjen (Pol) Sugeng Heryanto menyatakan, hasil tes urine, Senin (3/12) yang dilakukan mulai dari Kepala Polda Kalbar Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto, Wakapolda Kombes Pol Safaruddin, serta pejabat utama di lingkungan Polda Kalbar, kemudian, kepolisian resor, kepala satuan dan kepala seksi di jajaran Polresta Pontianak atau sekitar 222 orang jajaran Polda Kalbar, dua perwira di antaranya terindikasi menggunakan narkoba.
Hasilnya, ada satu perwira menengah dan satu perwira pertama yang hasil tes urinenya positif menggunakan narkoba. "Satu mengandung morfin, satu lagi amphetamine," ungkap Sugeng Heryanto.
BNNP Kalbar akan terus menggencarkan tes urine di berbagai kalangan sebagai bagian dari pencegahan peredaran dan penggunaan narkoba. Tahun ini, ada 3.900 peserta tes urine.
Sedangkan tahun 2013, angkanya ditargetkan naik antara 5.000-5.500 peserta. Kalangan perguruan tinggi, pemerintah, sekolah, perhotelan maupun swasta menjadi sasaran tes urine BNNP Kalbar.***1***
(A057)