PBB (ANTARA Kalbar/AFP) - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengurangi jatah pangan untuk ratusan ribu orang di daerah Suriah yang dilanda konflik karena kekurangan uang, kata para pejabat Selasa.
Program Pangan Dunia (WFP) tidak akan menyebut jumlah pemotongan itu tetapi mengatakan kemungkinan akan lebih besar jika tidak memperoleh uang kontan. WFP memperkirakan pihaknya membutuhkan 20 juta dolar AS untuk mempertahankan operasi pertolongan itu Desember.
"Kami harus mengurangi jatah pangan karena kami harus meningkatkan jumlah bantuan pangan kami dari 850.000 menjadi 1,5 juta orang September," kata Abeer Etefa, juru bicara badan pangan dunia itu.
"Kami tidak dapat membiayai sepenuhnya untuk para pengungsi yang jumlahnya meningkat jadi kani harus membuat pilihan-pilihan berat untuk mengurangi sejumlah makanan pelengkap agar dapat mencapai lebih banyak orang," katanya kepada AFP.
Jumlah pengurangan tidak sama setiap bulan dan juga tergantung pada distrik.
"Kami mengharapkan dapat memperoleh dana yang diperlukan untuk masa enam bulan lagi jadi kami harus mengurangi lagi jatah jika kami tidak memperoleh dana yang diperlukan," kata Etefa.
Perang saudara 20 bulan di Suriah kini meluas ke hampir setiap bagian negara itu dan para aktivis mengatakan konflik itu telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
PBB mengatakan kondisi kemanusiaan di Suriah "merupakan bencana besar," dengan empat juta orang mungkin membutuhkan berbagai jenis bantuan pada Januari. Lebih dari 460.000 oang telah mengungsi di kamp-kamp di luar Suriah.
WFP memperkirakan pihaknya membutuhkan 15.000 ton pangan sebulan untuk 1,5 juta orang dengan dana sekitar 22 juta dolar AS. Badan PBB itu bermaksud akan meningkatkan pengiriman pangan pada tahun baru dan mengatakan phaknya memerlukan dana 134 juta dolar AS untuk Januari sampai Juni, kata seorang juru bicara lain badan itu Bettina Lueschar.
Ketika berfungsi penuh, WFP dapat memberikan bantuan satu karung pangan sebulan termasuk beras, bulgur, minyak sayur, gula pasir, makanan kaleng, odol dan garam.
Beberapa jenis makanan seperti ikan kaleng, saus tomat dan pangan pelengkap seperti teh, ditiadakan dari jatah pangan itu dan hanya dapat ditambah "jika kami memiliki dana yang cukup," kata Etefa.
Pada puncak krisis keuangan, badan itu juga harus mengurangi pengiriman, yang dilakukan melalui Bulan Sabit Merah Suriah, karena kesulitan untuk memperoleh pangan untuk dikirim ke negara itu dan perang yang meningkat.
(H-RN)
PBB Kurangi Jatah Pangan untuk Pengungsi Suriah
Rabu, 5 Desember 2012 16:00 WIB