Jakarta (Antara Kalbar) - Penjahat cyber mulai mengincar para pencinta games online dengan berusaha mendapatkan akses ke data personal pengguna, seperti password untuk game online dan sistem online banking.
Pakar Malware Kaspersky Lab. Sergey Golovanov dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa para ahli Kaspersky Lab. mencatat setiap hari ada 7.000 percobaan untuk menginfeksi para gamer di seluruh dunia pada tahun 2012.
"Serangan itu dilakukan sebagai usaha mendapatkan akses ke data personal pengguna, seperti password untuk game online dan sistem online banking," katanya.
Jika berhubungan dengan game, kata dia, para pengguna jahat berusaha mencuri avatar dan barang-barang dalam permainan (in-game items), kemudian menjual kembali benda-benda virtual ini menggunakan uang sungguhan.
Untuk online banking, para penjahat cyber berusaha mencuri uang langsung dari akun bank.
"Seperti yang ditemukan para ahli kami, untuk melakukan ini, pengguna berbahaya mengirim rata-rata 10 e-mail (surat elektronik, red.) dengan tautan dan lampiran berbahaya ke para gamer setiap hari, selain sekitar 500 upaya untuk menginfeksi para gamer melalui serangan berbasis browser," katanya.
Salah satu taktik paling disenangi para pengguna berbahaya di dunia game online adalah rekayasa sosial, khususnya phishing.
Misalnya, penjahat cyber menggunakan nama-nama terkenal dunia game dan mencoba memikat para gamer masuk ke situs palsu mereka demi mendapatkan password akun game teregistrasi.
Pada tahun 2012, para ahli Kaspersky Lab mencatat 15 juta percobaan untuk membuka situs phishing yang dirancang agar terlihat seperti laman salah satu pengembang game online terbesar.
"Dan ternyata, ada sekitar 50.000 percobaan pengalihan ke situs phishing setiap hari. Untungnya, semua pengguna diselamatkan oleh sistem anti-phishing profesional yang ada di Kaspersky Internet Security, yang segera mendeteksi ancaman tersebut," katanya.
Pada tahun 2012, tiga negara teratas yang ditarget penjahat cyber adalah Rusia, China, dan India.
Di negara-negara itu para gamer menghadapi risiko paling tinggi terkena infeksi dan risiko pencurian avatar serta barang-barang in-game.
"Kami juga cepat menyadari bahwa daftar terdepan itu kurang lebih sama selama beberapa tahun, dan sepertinya para pengguna jahat tidak akan mengurangi kegiatan mereka. Namun, yang mungkin dilakukan adalah melindungi diri sendiri dan alter-ego diri saat bermain dari serangan penjahat cyber," katanya.
Sekilas, rekomendasi pakar tampaknya biasa, namun nyatanya rekomendasi mereka terbukti selalu efektif.
Sergey Golovanov menyarankan bahwa gamer agar mematuhi panduan perilaku sederhana dalam ber-Internet, yakni waspada ketika menerima surat elektronik (surel) dari server admin game online yang meminta informasi pribadi terkait dengan akun atau tawaran otorisasi dengan alasan yang dibuat-buat.
"Jangan langsung buka tautan yang ada, kemungkinan itu adalah situs phishing. Selanjutnya, jangan mengunduh patch tidak resmi dari sumber yang meragukan, Anda bisa tahu-tahu mengunduh 'bonus' berupa Trojan yang kemudian akan menyusup ke sistem dan mulai mencuri semua password Anda. Ini bukan hanya soal game online, melainkan juga untuk kartu bank (ATM) jika bank Anda menawarkan layanan online," katanya.
Dengan menyadari hal itu, gamer bisa mempertimbangkan memiliki kartu debit virtual yang up-to-date yang memungkinkan mereka membatasi pengeluaran sesuai dengann keinginan, menghilangkan risiko akun dikuras oleh orang lain.
"Pengguna jahat adalah pengguna jahat, titik. Beberapa dari mereka mampu mengakali bahkan pengguna yang paling hati-hati sekalipun. Itulah sebabnya para ahli sangat menyarankan untuk menggunakan solusi keamanan profesional," katanya.
Penjahat Cyber Incar Data Pecinta Games Online
Jumat, 15 Februari 2013 21:55 WIB