Makassar (Antara Kalbar) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH mengatakan, rata-rata 600.000 orang pasien Indonesia berobat ke mancanegara per tahun.
"Karena itu, perlu memperbanyak rumah sakit yang sesuai standar World Health Organization (WHO) atau standar internasional, agar dapat melayani pasien di negeri sendiri," kata Nafsiah pada peresmian RS Siloam di Makassar, Rabu.
Menurut dia, RS perlu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar operasional, termasuk membantu dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Dia mengatakan, RS berkewajiban memberikan pelayanan yang aman, ramah dan nondiskriminatif, sertai sesuai standar SOP. Sehingga keluhan masyarakat tentang layanan kesehatan dapat dieliminasi.
Sementara mengenai keberadaan RS Siloam di Makassar, dia mengatakan, kini bertambah 320 tempat tidur lagi untuk pasien di Sulsel.
Sedang jumlah RS yang beroperasi di daerah ini sudah mencapai 75 unit yang terdiri dari 52 unit Rumah Sakit Umum (RSU) dan selebihnya rumah sakit khusus.
"Dari segi rasio tempat tidur dan jumlah penduduk, sebenarnya sudah melebihi standar yang disyaratkan WHO yakni satu per 1.000 orang penduduk, kalau Sulsel rasionya sudah 1,7 per seribu penduduk," katanya.
Hanya saja, lanjut dia, dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, masih ada 10 kabupaten yang kekurangan tempat tidur sebanyak 1.400 unit. Fenomena itu menunjukkan, masih ada disparitas layanan kesehatan di Sulsel.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengimbau agar Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo dapat membenahi persoalan tersebut. Apalagi merujuk Undang-Undang Kesehatan Nomor 44 Tahun 2009 tentang jaminan sosial, maka untuk mendukung layanan kesehatan di Sulsel dianggarkan dana sebesar Rp178 miliar per tahun dari APBD Provinsi dan Rp190 miliar dari APBD Kabupaten/Kota.
(B. Situmorang)
Menkes: 600.000 Pasien Indonesia Berobat ke Mancanegara
Rabu, 17 April 2013 17:08 WIB