Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana merevitalisasi fungsi dari Taman Budaya secara bertahap, agar perubahan yang terjadi mengembalikan laboratorium budaya itu ke jalur semula.
"Saat ini, Taman Budaya sudah mengalami perubahan. Untuk itu, perlu dilakukan revitalisasi kembali, guna memunculkan kembali jiwa Taman Budaya," kata Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gatot Gautama di sela pembukaan pameran "Citra Khatulistiwa" di Auditorium Museum Provinsi Kalbar di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, Taman Budaya dulu dikenal sebagai laboratorium seni daerah. Karya seni dari pelosok, diolah kembali di Taman Budaya sehingga menghasilkan kreasi-kreasi baru.
"Bahkan bisa saja nanti Taman Budaya menjadi pusat studi seni, termasuk di Kalbar. Itu juga sebab kenapa kebudayaan melekat dengan pendidikan," ujar dia.
Namun, lanjut dia, saat ini Taman Budaya cenderung hanya sekedar sebagai tempat untuk menampilkan karya seni. "Di beberapa daerah, ada yang tidak terawat. Lampu dibiarkan mati, bahkan ada yang tutup, seperti di Papua," ungkap dia.
Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merevitalisasi Taman Budaya secara bertahap. Pada tahun ini, ujar dia, ada 10 dari 25 Taman Budaya di seluruh Indonesia yang direvitalisasi.
"Sekarang baru tahap awal, karena nanti akan ada studi dan kajian. Baru lah disiapkan rancangan keseluruhan, tidak hanya bangunan secara fisik, tetapi juga meminta masukan dari para pelaku seni setempat," kata dia.
Pemerintah menyiapkan dana kisaran Rp500 juta untuk membiayai "masterplan" dan kajian dari masing-masing Taman Budaya.
Namun ia berharap, revitalisasi kembali Taman Budaya jangan sekadar mengandalkan pendanaan dari Pemerintah Pusat.
"Pemerintah daerah sudah sepatutnya bersanding dengan pemerintah pusat agar tujuan ini benar-benar terwujud," tutur Gatot Gautama.
Pemerintah Berencana Revitalisasi Fungsi 25 Taman Budaya
Selasa, 27 Agustus 2013 13:41 WIB