Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah menargetkan pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki 115 juta pekerja terdidik seiring pencapaian menjadi enam besar ekonomi dunia.
"Ada sejumlah program yang telah disiapkan untuk mencapai target-target tersebut," kata Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Jazidie di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Kalbar di Pontianak, Senin.
Menurut dia, berdasarkan target tersebut, maka para pekerja terdidik itu minimal harus lulus sekolah menengah.
Saat ini, lanjut dia, struktur tenaga kerja Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, sekitar 40 persen sampai 50 persen adalah lulusan sekolah dasar.
"Bayangkan, struktur tenaga kerja kita. Padahal saat ini Indonesia sudah masuk negara 20 besar ekonomi dunia," katanya menegaskan.
Ia mengatakan, kalau Indonesia tidak siap maka potensi pasar tenaga kerja sebanyak itu akan diisi oleh negara lain.
Terkait hal itu, pada tahun 2020 maka diharapkan 95 persen sampai 97 persen anak-anak usia 16 tahun - 18 tahun lulus sekolah menengah atas serta kejuruan.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan membangun akademi komunitas di tiap daerah. "Akademi komunitas ini menonjolkan potensi daerah masing-masing," kata dia.
Daerah cukup menyiapkan lahan seluas satu hektare yang kemudian diserahkan ke Kemendikbud. "Pendanaannya nanti dari APBN, kalau APBN digunakan untuk membangun di atas lahan bukan milik Kementerian, bisa dianggap temuan," ujar Ahmad Jazidie.
Salah satu daerah di Kalbar yang siap membangun akademi komunitas itu Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, DR Yan menuturkan, usulan untuk pembangunan akademi komunitas itu telah disiapkan.
"Ada beberapa program studi andalan, misalnya perkebunan, peternakan dan perikanan," kata Yan.
Akademi komunitas akan menghasilkan lulusan dengan jenjang pendidikan diploma satu dan dua. Mengenai lokasi kampus, ia menuturkan ada beberapa alternatif. "Kemungkinan di ibu kota kabupaten, atau juga di pesisir," kata Dr Yan.