Sungai Raya (Antara Kalbar) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat memastikan stok gula untuk kabupaten itu akan kembali normal pada pekan depan.
"Saat ini stok gula di Kubu Raya memang langka, dan harganya juga mahal. Namun pekan depan stok gula akan kembali normal," kata Petugas Pengawasan Barang dan Jasa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kubu Raya, Asep Kurniawan di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, kelangkaan gula tersebut terjadi mulai dari akhir September lalu dan terjadi hingga sekarang. Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat, saat ini pemerintah pusat sedang menyetok 150 ton gula untuk Kalbar.
"Namun pendistribusiannya masih terbatas, karena melihat jumlah pasokan yang tidak begitu banyak. Untuk sementara ini, nantinya kita akan membatasi pembelian masyarakat agar dapat terbagi dengan yang lain," tuturnya.
Asep juga mengakui belum mengetahui secara jelas berapa besar jatah yang diberikan untuk pasokan di Kubu Raya, karena data mengenai pengalokasian gula tersebut belum diterima pihaknya.
"Kita baru mendapatkan surat edaran dari Gubernur untuk pembentukan tim monitoring peredaran gula, dan saat ini masih dalam tahap pembentukan. Selanjutnya tim akan melakukan pantauan langsung di lapangan guna memantau secara intens peredaran gula di Kubu Raya," katanya.
Dari pantauan di lapangan saat ini, harga gula berkisar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu.
"Namun kemungkinan pada bulan-bulan oktober ini sudah kembali ke harga normalnya dan kita akan terus melakukan pengawasan terhadap pendistribusian tersebut," katanya.
Sejak gencarnya razia terkait peredaran gula yang berasal dari Malaysia dilakukan pihak kepolisian, hal itu memang berdampak pada peredaran gula di pasaran mulai dari pasar tradisional hingga pasar swalayan. Akibatnya masyarakat sulit untuk menemukan adanya gula yang dijual, kalaupun ada harganya sangat tinggi dari harga normal yang dijual para pedagang biasanya.
"Kelangkaan tersebut juga dibenarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya yang hingga saat ini terus mencarikan jalan keluar dari kelangkaan gula tersebut, agar gula yang saat ini sulit ditemukan bisa kembali normal," katanya.