Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalbar dalam kajian triwulanan,menyebutkan aset perbankan gabungan Kalimantan Barat pada triwulan III 2013 tercatat mencapai Rp42,94 Triliun, atau tumbuh sebesar 4,36% (qtq).
Pertumbuhan tersebut relatif lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,83% (qtq).
Perlambatan terutama dipengaruhi oleh perlambatan pada sisi penyaluran kredit yang tercatat Rp29,29 Triliun, atau tumbuh 4,16% (qtq) lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,83% (qtq).
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga mencatat perlambatan yang lebih moderat, yaitu tumbuh 3,42% (qtq) menjadi sebesar Rp35,45 Triliun.
Ditinjau dari porsi asetnya, struktur perbankan Kalimantan Barat masih didominasi oleh kelompok bank umum konvensional dengan total aset sebesar Rp39,10 Triliun atau mencapai 91,06% dari total aset perbankan Kalimantan Barat.
Sementara itu, kelompok bank umum syariah dan BPR dengan total aset masing-masing sebesar Rp2,88 Triliun dan Rp957,23 Miliar, memiliki porsi sebesar 6,72% dan 2,23% dari total aset perbankan di Kalimantan Barat.
Selama triwulan III 2013, jumlah uang yang diedarkan (outflow) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mencapai Rp2,05 Triliun atau mengalami peningkatan sebesar 112,72% (qtq) dibandingkan dengan triwulan II 2013 yang tercatat sebesar Rp965,00 Miliar.
Sementara itu, jumlah uang yang masuk (inflow) ke khasanah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat selama triwulan III 2013 tercatat sebesar Rp1,34 Triliun, meningkat sebesar 57,57% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sistem pembayaran non tunai, transaksi kliring selama triwulan III 2013 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Total nilai transaksi kliring penyerahan di Kalimantan Barat tercatat sebesar Rp9,93 Triliun atau meningkat 12,01% (qtq). Dari sisi jumlah warkat yang ditransaksikan, juga terjadi peningkatan sebesar 0,67% (qtq) menjadi sejumlah 249.803 lembar warkat.
Transaksi RTGS mengalami kontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya, baik dari sisi nominal maupun volume transaksi. Total nominal transaksi RTGS mengalami kontraksi sebesar 0,69% (qtq) menjadi sebesar Rp73,54 Triliun, sementara total volume transaksi mengalami kontraksi sebesar 8,85% (qtq) menjadi sebesar 55.820 transaksi.
Kajian BI: Aset Perbankan Kalbar Tumbuh Melambat
Sabtu, 16 November 2013 12:08 WIB