Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sedang mengembangkan Sistem Peringatan Dini Banjir (Flood Early Warning System/FEWS) ke daerah sehingga bisa memantau jatuhnya hujan serta banjir.
"Kita sudah punya prototipenya untuk Jakarta dan saat ini terus kita kembangkan ke daerah," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
FEWS merupakan kerja sama Joint Cooperation Project (JCP) dengan PusAIR-Kementerian Pekerjaan Umum dan Deltares yaitu lembaga penelitian serupa di Belanda bersama BMKG.
Andi mengatakan, FEWS tersebut sudah dimanfaatkan untuk memantau potensi banjir di ibu kota Jakarta dimana debit air akan terpantau dan terdeteksi terus-menerus selama 24 jam.
Sistem peringatan dini dikembangkan di daerah-daerah sekitar sungai-sungai yang rawan banjir dan akan memantau genangan air lewat pemodelan dan kondisi nyata (real time).
Sistem mengombinasikan pemakaian radar pemantau awan milik BPPT untuk meramalkan hujan.
Data tersebut dikalibrasi dengan sistem telemetri pemantauan muka air sungai di bendung Katulampa, Bogor.
Data tersebut digunakan sebagai input pada pemodelan sungai untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya banjir.
Dalam perkembangannya sistem peringatan dini banjir dapat memanfaatkan berbagai data dan informasi pengamatan dari BMKG dan PusAIR.
Data dan informasi tersebut meliputi data model cuaca, data radar, data telemetri tinggi muka air sungai, tinggi muka air muara laut dan gelombang untuk ditampilkan dalam pengambilan keputusan akan potensi datangnya risiko bencana banjir.