Teheran (Antara/MNA-OANA) - Lebih dari 50 tokoh masyarakat di Inggris, termasuk artis terkenal, musisi dan penulis, telah membubuhkan nama mereka pada surat menentang rencana Israel untuk secara paksa mengusir 70.000 warga Badui Palestina dari tanah gurun mereka yang bersejarah.
Surat yang diterbitkan di harian The Guardian, sebagai bagian dari protes pada Sabtu di Israel, Palestina, dan dua puluh negara lain atas rancangan undang-undang (RUU) parlemen Israel yang diharapkan mendapatkan persetujuan final pada akhir tahun ini.
Pengasingan dan penghancuran sekitar 35 desa "tidak dikenal" di gurun Negev , menurut surat itu, berarti pemindahan paksa warga Palestina dari rumah dan tanah mereka, dan diskriminasi sistematis selain juga pemisahan (apartheid).
Para peserta termasuk seniman Antony Gormley, aktor Julie Christie, sutradara film Mike Leigh dan musisi Brian Eno, menuntut agar pemerintah Inggris membawa Israel ke perhitungan catatan hak asasi manusia dan kewajiban mereka di bawah hukum internasional.
Penduduk desa-desa itu akan dipindahkan ke kota-kota yang ditunjuk, sementara rencana permukiman baru Yahudi di daerah tersebut diberlakukan.
Pusat hak asasi manusia dan hukum bagi orang-orang Arab di Israel, mengatakan bahwa "tujuan sebenarnya dari undang-undang itu adalah pemisahan sepenuhnya dan menghentikan ikatan sejarah Badui untuk tanah leluhur mereka."
Desa-desa "tidak dikenal" di Negev, yang populasinya berkisar beberapa ratus hingga 2.000 jiwa i selama ini kekurangan layanan dasar seperti air, listrik, telepon, darat jalan, sekolah tinggi dan klinik kesehatan.
Sejumlah pemukiman terdiri dari beberapa gubuk-gubuk dan kandang hewan yang terbuat dari seng, yang lain termasuk rumah-rumah beton dan masjid dibangun tanpa diperlukan dan mendapat izin.
Masyarakat Badui terdiri sekitar 30 persen dari penduduk Negev tetapi desa mereka mengambil hanya 2,5 persen dari tanah tersebut.
Sebelum negara Israel dibentuk pada tahun 1948 mereka berkeliaran secara luas di seluruh padang pasir, namun sekarang, dua-pertiga dari wilayah tersebut telah ditunjuk sebagai tempat pelatihan militer dan latihan menembak tentara negara Yahudi.
Aktor David Calder mengatakan: "Negara Israel tidak hanya mempraktikkan apartheid terhadap warga Palestina di wilayah Palestina yang mereka duduki, tetapi tampaknya mereka tidak ragu-ragu berlatih apartheid pada warga negara mereka sendiri yang dalam hal ini, suku Badui Palestina.
"Ketika negara-negara mempraktikan tindakan (apartheid) ini, apakah ini bisa ditolerir?, ucapnya.
Tokoh Inggris Protes Rencana Israel Usir 70.000 Badui Palestina
Minggu, 1 Desember 2013 7:06 WIB