Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengaku tidak setuju dengan pembagian kondom di lembaga pendidikan untuk mensosiasilasikan pencegahan HIV-AIDS seperti pada pekan kondom nasional.
"Terus terang pembagian kondom di sekolah-sekolah saya tidak setuju, malah menimbulkan masalah baru," katanya saat ditemui di sela-sela peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Selasa.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera itu, sosialisasi yang lebih baik dengan memberikan pemahaman dan penjelasan tentang bahaya HIV-AIDS dan ajakan untuk tidak berbuat hal-hal yang dapat menularkan penyakit tersebut.
"Tidak bisa kita sosialisasi dengan cara-cara seperti di negara Barat. Saya yakin kalau lebih efektif melalui keluarga dan agama. Saya pikir bagi-bagi kondom itu tidak benar," tambah dia.
Salah satu tugas pokok dan fungsi Kementerian Sosial adalah turut menangani masalah HIV-AIDS dengan memberikan pemberdayaan bagi penderita.
Pekan Kondom Nasional digagas Kementerian Kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran HIV-AIDS.
Kampanye penggunaan kondom dimaksudkan untuk mencegah merebaknya penyebaran HIV-AIDS dari mereka yang berperilaku seksual berisiko atau dari penderita HIV-AIDS.
Kampanye ini menggunakan bus dengan pilihan gambar menempatkan perempuan dengan tampilan yang sensual.
Ditambah lagi dengan program membagi-bagikan kondom secara gratis, bahkan masuk ke lingkungan pendidikan atau kampus.
Mensos: Pencegahan HIV/AIDS Bukan Dengan Bagi-bagi Kondom
Selasa, 3 Desember 2013 16:26 WIB