Pontianak (Antara Kalbar) - Kementerian Pertanian menargetkan pencapaian surplus dari nilai perdagangan florikultura atau tanaman hias pada tahun 2013 akan terus meningkat dibanding tahun 2012.
Menurut Direktur Budidaya dan Pascapanen Florikultura Ditjen Hortikultura Kementan RI, Ani Andayani di Pontianak, Kamis, pada tahun 2012, terjadi surplus perdagangan untuk tanaman hias senilai surplus 23,7 juta dolar AS.
"Untuk tahun ini, kita targetkan produksi naik lima persen sampai 10 persen," kata Ani Andayani disela pembukaan Borneo Orchid Show XII Tahun 2013 Provinsi Kalbar.
Pada tahun 2012, ekspor tanaman hias Indonesia mencapai 29.669.107 juta dolar AS. Sedangkan impor tanaman hias 5.963.442 juta dolar AS.
Jenis yang paling banyak diekspor diantaranya drasena, krisan, anggrek, palem dan pakis. "Ke berbagai negara, dan ini akan terus dikembangkan ke depannya," kata Ani Andayani.
Anggrek, lanjut dia, akan tetap menjadi salah satu tanaman hias unggulan. Indonesia, ungkap dia, kini sudah mampu mengembangkan anggrek secara budidaya dalam skala luas.
"Termasuk teknologi, bisa berbunga lebih cepat. Dan keuntungan lain, sumbernya dari anggrek di dalam negeri," ujar Ani Andayani.
Sentra anggrek Indonesia untuk budidaya ada di Pulau Jawa. Sedangkan sumber genetik anggrek sebelum budidaya, dari berbagai daerah seperti Kalbar, Kalteng, Kalsel, Papua dan Sulteng.
Salah satu upaya untuk mendorong anggrek terus menjadi produk tanaman hias unggulan asal Indonesia dengan pengembangan kawasan anggrek. "Yang menjadi intervensi pemerintah melalui APBN, sekitar dua hektare sampai empat hektare. Kecil memang, tetapi juga akan didukung dana-dana lain yang terkait, misalnya program CSR, dan lembaga donor dunia," katanya.
Gubernur Kalbar Cornelis mengharapkan pengembangan tanaman anggrek tidak sekedar untuk hobi belaka."Tetapi jadikan sebagai salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi," kata Cornelis.
Ia mencontohkan Belanda yang menjadikan ekspor bunga sebagai salah satu komoditas unggulan. "Atau di China, setiap kamar hotel disana, terdapat bunga. Bagaimana kita bisa kirim bunga ke Singapura, atau hotel lain di negara tetangga," kata Cornelis.
Pada saat pembukaan, juga dilangsungkan pelantikan pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Kalbar periode 2013 - 2018. Ketua PAI Provinsi Kalbar Frederika Cornelis mengajak semua pihak untuk mendukung pelestarian anggrek spesifik asal Kalbar.
"Kalbar sangat kaya akan anggrek. Banyak yang hanya terdapat di Kalbar, ini yang harus dijaga, dan dilestarikan," katanya menegaskan.
***3***
(T.T011/B/Y008/Y008) 19-12-2013 14:10:26
Kementan Target Pertahankan Surplus Ekspor Tanaman Hias
Kamis, 19 Desember 2013 14:10 WIB