Vatikan (Antara/SANA-OANA) - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Sabtu mengirim pesan kepada Paus Franciskus yang disampaikan Menteri Negara Joseph Sweid dalam pertemuannya dengan Sekretaris Negara Paus, Uskup Agung Pietro Parolin.
Dalam pesan tersebut, Presiden Bashar menyatakan rakyat Suriah menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan dan sikap kekudusannya mengenai krisis di Suriah, menyoroti bahwa krisis akan diselesaikan melalui dialog nasional antara Suriah dan di bawah kepemimpinan Suriah tanpa intervensi asing untuk memungkinkan rakyat Suriah menentukan masa depan dan kepemimpinan mereka melalui pemungutan suara.
Pesan menekankan kesiapan pemerintah Suriah untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional tentang Suriah "Jenewa II," menyoroti bahwa memerangi terorisme yang menargetkan warga merupakan faktor penentu dalam membuat solusi damai terhadap krisis sukses.
Pesan tersebut juga menyoroti bahwa menghentikan terorisme memerlukan negara-negara yang terlibat dalam mendukung kelompok-kelompok teroris bersenjata berhenti memberikan apapun secara militer, logistik atau dukungan pelatihan.
Dai mencatat bahwa dukungan ini diberikan oleh beberapa tetangga Suriah dan negara-negara lain yang dikenal di Tengah timur dan luar negeri.
Presiden Bashar menekankan kegigihan pemerintah Suriah dalam menjalankan tugas konstitusionalnya untuk melindungi warganya, tanpa memandang ras dan agama mereka, dari kejahatan kelompok takfiri yang menargetkan rumah mereka, sekolah-sekolah dan tempat-tempat ibadah dengan pemboman teroris atau penembakan sewenang-wenang.
Dalam pertemuan tersebut, Uskup Agung Parolin mengatakan bahwa paus terus mengikuti situasi di Suriah dan sangat prihatin atas penderitaan rakyat Suriah.
Dia menambahkan bahwa Paus Francis menegaskan perlunya untuk mengatasi krisis di Suriah melalui dialog antar-Suriah tanpa intervensi asing.
Parolin menyampaikan salam Paus Francis kepada Presiden Bashar dan doa untuk perdamaian di Suriah, tempat kelahiran peradaban dan agama-agama.
Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Vatikan untuk Hubungan Luar Negeri Uskup Agung Dominique Mamberti dan Asisten Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah Hussam Eddin Ela.