Jakarta (Antara Kalbar) - Sebaran asap kebakaran lahan di Provinsi Riau masih bergerak ke arah barat dan barat daya sehingga masih akan menyelimuti provinsi lain di wilayah barat Sumatera.
"Pergerakan awan yang berpotensi hujan tidak terdapat di Riau tapi di wilayah Banten, Kalimantan Tengah dan Maluku," kata Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Eko Suryanto di Jakarta, Jumat.
Intensitas hujan di wilayah Riau juga tercatat rendah sehingga semakin tinggi resiko kebakaran lahan.
BMKG memprediksikan hujan lebat terjadi untuk tiga hari ke depan di wilayah Jawa Barat bagian selatan, Banten, Sumatera Barat bagian tengah, sebagian Jawa Timur.
Selain itu hujan lebat juga terjadi di Jawa Tengah, pesisir barat Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Berdasarkan analisa dinamika atmosfer menunjukkan kelembaban udara lebih dari 80 persen di wilayah Sumatera, Kalimantan bagian tengah dan selatan.
Daerah pertemuan angin (konvergen) memanjang dari Sumatera bagian selatan, Laut Jawa sampai ke Sulawesi bagian selatan sampai ke perairan selatan Maluku Tengah.
Kebakaran lahan yang terjadi di Riau sejak dua bulan terakhir telah menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas warga dan terdata 55.422 warga Riau menderita ISPA.
Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru menunjukkan pantauan satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB jumlah hotspot (titik api) di Sumatera mencapai 1.028 dimana 847 titik tersebar di Riau. ***3***
(R. Malaha)
Asap dari Riau Masih Bergerak ke Barat
Jumat, 14 Maret 2014 16:49 WIB