Hanoi (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Vietnam telah memutuskan untuk mengakhiri misi pencarian satu pesawat jet Malaysia yang hilang, kata seorang perwira militer di Komite Nasional Vietnam bagi Pencarian dan Pertolongan di Hanoi, Sabtu.
Vo Van Tuan, Wakil Kepala Staf Jenderal Tentara Rakyat Vietnam, mengatakan kepada wartawan keputusan tersebut diambil setelah Vietnam menerima informasi dari duta besar Vietnam untuk Malaysia, Sabtu sore, Malaysia telah memutuskan untuk mengakhiri pencarian di Laut China Selatan.
Do Ba Ty, Kepala Staf Jenderal Tentara Rakyat Vietnam dan Wakil Menteri Pertahanan, mengumumkan keputusan itu dalam pertemuan yang diadakan di Markas Kementerian Pertahanan dengan mempertimbangkan informasi tersebut, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Pesawat Malaysia Airlines dengan Nomor Penerbangan MH370, Boeing 777-200ER, dengan 239 penumpang dan anggota awak, hilang secara mendadak pada Sabtu lalu (8/3), dalam penerbangan ke Beijing.
Pada Sabtu, Perdana Menteri Malysia Najib Razak mengatakan hilangnya pesawat jet Malaysia Airlines adalah kesengajaan, dan pemerintah telah memusatkan kembali penyelidikan mereka ke penumpang dan anggota awak pesawat itu. Tapi PM Malaysia tersebut tidak mengkonfirmasi terjadinya pembajakan.
"Berdasarkan informasi baru satelit, kami dapat mengatakan dengan tingkat kepastian tinggi bahwa sistem pelaporan dan penerimaan komunikasi pesawat itu, atau ACARS, dilumpuhkan cuma beberapa saat sebelum pesawat tersebut mencapai pantai timur Semenanjung Malaysia," kata Najib dalam taklimat di dekat Bandar Udara Internasional di ibu kota Malaysia.
Tak lama setelah itu, di dekat perbatasan antara menara pengawas lalu lintas Malaysia dan Vietnam, transponder pesawat tersebut --yang berkomunikasi dengan pengawas lalu lintas udara sipil-- dimatikan.
Dengan mengutip data radar Angkatan Udara Malaysia, Perdana Menteri itu mengatakan pesawat yang hilang tersebut tentu saja tidak berbalik arah, lalu terbang kembali ke arah barat di atas Semenanjung Malaysia sebelum beralih ke arah barat-laut.
"Gerakan ini konsisten dengan tindakan sengaja oleh seseorang di pesawat," katanya.
Ia juga mengatakan sinyal terakhir yang dikonfirmasi antara pesawat itu dan satu satelit diterima pada pukul 08.11 waktu Malaysia pada 8 Maret, sekitar tujuh jam dan 31 menit setelah lepas landas.
Berdasarkan data baru tersebut, Pemerintah Malaysia sekarang berusaha melacak pesawat jet yang hilang itu di salah satu dari dua koridor yang mungkin; satu koridor utara dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan ke Thailand Utara, dan satu lagi koridor selatan --yang membentang dari Indonesia sampai bagian selatan Samudra Hindia.
(A. Rachma)