Sintang (Antara Kalbar) - Gagal panen yang dialami masyarakat Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu akibat musim kemarau membuat sektor ekonomi masyarakat Kayan anjlok.
Seluruh desa di kedua kecamatan tersebut mengalami kekeringan dan gagal panen total. Salah satu desa yang cukup parah mengalami kegagalan panen yaitu Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Kayan Hulu.
Kades Tanjung Bunga Kecamatan Kayan Hulu, Akian, Minggu mengungkapkan, musim kemarau mengakibatkan 90 persen lahan pertanian masyarakat mengalami kekeringan. Akibatnya dari 231 KK penduduk desa tersebut, 90 persennya mengalami gagal panen. "Padi mengering seperti terbakar," katanya.
Dia mengatakan jika tidak mengalami gagal panen, setiap KK di desanya bisa panen 1 ton beras. Namun karena kemarau dua bulan kemarin, tidak ada padi yang bisa dipanen. Akian berharap Pemkab Sintang dapat memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen. Akibat gagal panen ini, masyarakat di desanya mengalami rawan pangan.
Ia mengungkapkan kesulitan yang dialami masyarakat kian bertambah karena harga getah karet turun akibat kekeringan sehingga air getah berkurang. "Harga getah karet sekarang turun sekali hanya Rp8 ribu per kilogram. Bahkan jika getah karet tersebut jauh dari pusat desa harganya semakin turun drastis yaitu hanya Rp6 ribu per kilogram," katanya mengungkapkan.
Salah seorang petani di desa tersebut, Cingkoi juga mengatakan para petani sudah tidak memiliki modal untuk kembali bercocok tanam akibat tidak ada padi yang bisa dijadikan bibit kembali. Ia berharap pemerintah segera memberikan bantuan kepada para petani.
"Kami berharap ada bantuan pangan dan sarana produksi pertanian agar kami bisa kembali bertani," katanya.
Di Desa Kebarau, salah seorang petani, Sutris menyampaikan di desanya dari 153 KK sebanyak 102 KK mengalami gagal panen. Akibatnya ekonomi masyarakat di desa tersebut jatuh. Apalagi saat ini, harga barang naik, premium naik sementara harga karet turun. Di desa tersebut harga premium mencapai Rp18 ribu perliter.
"Masyarakat kewalahan dengan kondisi ini. Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah," katanya.
Begitu juga di Desa Sungai Menuang Kecamatan Kayan Hilir. Salah seorang warga Desa Sungai Menuang, Jaya mengatakan dari 642 KK sebanyak 95 persen mengalami gagal panen.
"Ekonomi masyarakat di sini semakin turun. Pertanian gagal panen, getah karet harganya turun drastis. Kami ingin pemerintah turun ke lapangan membantu kami," katanya.
Ekonomi Masyarakat Kayan Anjlok, Karena Gagal Panen
Minggu, 16 Maret 2014 17:15 WIB