Sintang (Antara Kalbar) - Masih banyak guru di Kalbar yang gagap teknologi (Gaptek), yang terlihat saat mereka mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) dalam pelaksanaan sertifikasi guru, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim saat berada di Sintang.
Dia mengatakan rata-rata guru yang tidak lulus dalam UKG karena kurang dalam penguasaan teknologi. Oleh karena itu Akim meminta Dinas Pendidikan di kabupaten/kota segera berupaya meningkatkan kemampuan para guru dalam penguasaan teknologi. “Rata-rata guru yang gagal UKG karena penguasaan IT-nya rendah,†katanya.
Ia menegaskan kemampuan menguasai IT harus dimiliki para guru agar mereka bisa meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya. Tidak hanya penguasaan IT yang rendah, tapi juga banyak guru yang penguasaan terhadap kompetensi profesional juga rendah.
“Beberapa waktu lalu, ada guru di tes Matematika tidak lulus karena penguasaan terhadap kompetensi profesional hanya mendapat skor 40. Padahal dia guru matematika,†ungkapnya.
Akim menyampaikan sampai saat ini baru sekitar 70 persen guru di Kalbar yang sudah disertifikasi. Pelaksanaan sertifikasi guru ini terus dilakukan setiap tahun. Meski demikian, pelaksanaan sertifikasi guru tidak akan selesai di tahun 2015.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu juga mengatakan masih banyak guru yang gagap teknologi. Parahnya lagi, ada guru yang yang penguasaan kompetensi profesionalnya di bawah standar yaitu hanya mendapat skor 40.
“Nilai gurunya kok rendah ya. Secara profesi hanya sekitar 40 an dari rentang nilai 0-100. Lucu juga ya meminta pada siswa untuk menguasai 60 persen materi pelajaran namun gurunya sendiri punya kemampuan 40 persen,†ujarnya.
Untuk rendahnya guru dalam penguasaan IT, lanjut Lukman memang menjadi PR pemerintah termasuk Pemkab Sintang. Dia mengungkapkan guru-guru di pedalaman dan perbatasan memang masih banyak yang belum mengenal IT. Sehingga saat UKG, orang lain sudah mengerjakan beberapa soal, guru tersebut masih kebingungan mengoperasikan komputer.
“Ke depan mau tidak mau guru memang dituntut harus menguasai IT. Peningkatan kemampuan para guru terhadap penguasaan IT mudah-mudahan bisa terus dilakukan,†katanya.